Mohon tunggu...
Rahman Ali
Rahman Ali Mohon Tunggu... -

Assalamu Alaikum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bulan Ramadhan yang Terlupakan..

12 Juni 2014   15:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini kamis, 12 Juni 2014 atau lebih tepatnya 14 Sya'ban 1435 Hijriyah. Tak, terasa yahhhh. Ramadhan tinggal menghitung hari lagi, tapi apa yang kita lakukan untuk menyambutnya ?? Arak-arakan kah?? Atau tabligh akbar di tiap-tiap masjid ?? Atau hanya mempersiapkan mental untuk memperkuat iman, ibadah, dan segala amal-amal kita agar jauh lebih baik lagi pada saat Ramadhan itu tiba ??

Tapi sepertinya Ramadhan tahun ini akan sedikit berbeda, mungkin tidak ada orang yang berjalan ramai-ramai dan beriringan membawa poster "Marhabam Ya Ramadhan", mungkin saja tidak masjid-masjid akan sepi dari acara ceramah-ceramah penyambutan Ramadhan yang akan tiba, atau mungkin saja kita belum mempersiapkan iman dan mental kita untuk menyambut Ramadhan tersebut. Bisakah itu semua terjadi ?? Kenapa ??

Orang-orang seakan mengalihkan pandangan mereka dari wajah Ramadhan ini, dan bukan tidak mungkin akan melupakannya. Kenapa bisa demikian  ?? Karena ada event yang jauh lebih Akbar daripada Tabligh Akbar. Ya, itulah pilpres 2014.

2 Pasangan Capres-Cawapres tahun ini mengalihkan itu semua. Orasi-orasi di jalan, pengumpulan massa yang banyak,  dan penyampaian visi misi mereka hampir membutakan kita. Boleh saja kita ikut menyemarakkan Tahun Demokrasi ini tapi jangan sampai kita melupakan kewajiban-kewajiban kita sebagai seorang muslim.

Apalagi kampanye tahun ini sangat ketat dengan hanya ada 2 pasangan capres-cawapres yang akan bertarung tahun ini. Tetapi justru dampaknya tidak hanya positif, bahkan jauh lebih banyak yang negatif. Saling menjelekkan, menghujak, dan menuduh itu sedah tampak lazim di mata kita. Ada yang menjelekkan fisik, ucapan, dan tindakkan seseorang, dan ada pula yang menghujat orang karena masa lalunya yang terlihat kelam. Dan itu semua sudah jauh berlebihan dan kelewat batas.

Sebaiknya kita saling introspeksi diri. Ini kan sebuah ajang yang akan menentukan nasib kita 5 tahun kedepan, bukannya saling provokasi satu dengan yang lain. Dan kita semua berdoa agar Ramadhan tahun ini tak terlupakan dengan event akbar 5 tahunan tersebut dan bisa lebih indah dari Ramadhan tahun-tahun yang lalu karena akan ada pemimpin baru yang semoga akan bisa membimbing kita semua ke jalan yang benar. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun