Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Penikmat kopi dan Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Visi Prabowo-Gibran Buat Indonesia Mandiri

8 Januari 2024   10:16 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: transindonesia.co

Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi untuk terus berkembang, harus ditopang oleh kepemimpinan yang punya visi besar ke depan. Kemandirian negara menjadi suatu keharusan sehingga bangsa ini tidak terlalu tergantung kepada pihak lain. Salah satu langkahnya bisa memproduksi kebutuhan yang mendasar di dalam negeri.

Jauh sebelum nama Indonesia disematkan sebagai suatu nama di negeri ini, Nusantara memang sudah dikenal dengan rempah-rempahnya. Bahkan bangsa-bangsa asing berlomba-lomba untuk mendapatkan manfaat dari kekayaan bangsa ini. Bahkan sudah sejak lama, di pelosok negeri ini mengenal jamu tradisional sebagai warisan budaya.

Ke depan, bangsa ini harus pula berani untuk bisa mandiri dalam segi obat-obatan. Sumber Daya Manusia (SDM) juga tidak diragukan lagi untuk memproduksinya. Tinggal bagaimana dorong pemerintah untuk merealisasikan. Pasangan Prabowo-Gibran melihat potensi besar sebagai batu loncatan untuk mendorong Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara besar lain dalam segi pemenuhan obat-obatan.

Manfaat Produksi Obat-obatan di Dalam Negeri

Membangun industri obat-obatan dalam negeri memiliki manfaat yang signifikan bagi negara dan masyarakat. Salah satunya sebut saja, dengan menggalakkan industri obat-obatan dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor obat-obatan. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sebagian besar obat-obatan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan mengembangkan industri obat-obatan dalam negeri, bangsa ini dapat mengurangi impor dan meningkatkan produksi obat-obatan secara mandiri, sehingga negara lebih terjamin dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan vital.

Pengembangan industri obat-obatan dalam negeri  juga akan berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Industri farmasi adalah industri yang menjanjikan, dan dengan mendorong produksi obat-obatan di dalam negeri, lebih banyak kesempatan kerja dapat tercipta bagi masyarakat. Hal ini akan memberikan manfaat ekonomi langsung, seperti peningkatan pendapatan, pengurangan pengangguran, dan peningkatan kontribusi sektor industri dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, dengan mengembangkan industri obat-obatan dalam negeri, kita dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas obat-obatan bagi masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kasus obat palsu dan kurangnya ketersediaan obat-obatan penting telah menjadi perhatian besar. Dengan memiliki industri obat-obatan yang kuat di dalam negeri, kita dapat meningkatkan pengawasan dan regulasi terhadap produk-produk obat yang beredar, sehingga masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap obat-obatan yang aman dan berkualitas.

Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu langkah-langkah konkret. Semisal, diperlukan perbaikan dalam infrastruktur penelitian dan pengembangan dalam industri farmasi di Indonesia. Sebab pengembangan obat-obatan baru dan inovasi merupakan kunci dalam meningkatkan kompetitivitas industri farmasi. Prabowo-Gibran mencoba menyasar potensi besar yang memang belum terjamah sebelumnya, dan perlu dilakukan dengan serius dan berkelanjutan.

Lebih penting lagi, diperlukan dukungan kebijakan yang jelas untuk meningkatkan investasi dalam industri farmasi. Prabowo-Gibran dalam posisi ketika sudah mendapat mandat rakya untuk memimpin Indonesia, maka keberadaan regulasi yang mendorong pengembangan industri, seperti insentif fiskal dan perlindungan kekayaan intelektual harus diupayakan. Ini akan mendorong investasi dari perusahaan farmasi baik lokal maupun internasional, sehingga memperluas kapasitas produksi dalam negeri.

Kerjasama dengan universitas dan lembaga riset dalam mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas untuk industri farmasi juga harus pula digalakkan. Sebab pada akhirnya mendorong program pendidikan yang relevan dan melibatkan sektor industri akan memastikan adanya tenaga kerja yang mampu bersaing dan melakukan inovasi dalam industri farmasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun