Pemilihan presiden sejatinya tidak hanya adu akronim serta pengerahan massa besar-besaran pada saat kampanye. Visi dan misi serta program prioritas haruslah tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga rakyat mengetahui dengan jelas apa saja yang akan dilakukan jagoannya ketika terpilih kelak.
Salah satu pasangan yang terus melakukan pengenalan programnya terhadap masyarakat yakni Prabowo-Gibran. Salah satu isu yang diusung untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 yakni dengan cara menaikkan indeks pembangunan manusia. Sebab hal tersebut merupakan dasar utama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bermartabat.
Peningkatan indeks pembangunan manusia tentu dapat dilakukan dengan beragam cara. Namun duet yang satu ini memilih untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau dan gratis. Sebab pada hakikatnya menjaga kesehatan masyarakat, juga dapat diartikan menjaga masa depan bangsa Indonesia.
Layanan Kesehatan yang Merata
Komitmen Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menyelenggarakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Indonesia adalah suatu tindakan yang patut diapresiasi. Langkah ini menunjukkan keseriusan dan kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat serta memberikan kontribusi positif terhadap sektor kesehatan di Indonesia.
Kehadiran layanan kesehatan gratis dapat memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Masih banyak wilayah di Indonesia yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan, terutama di daerah pedalaman atau pinggiran. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat yang kurang mampu di daerah-daerah tersebut dapat mendapatkan akses kesehatan tanpa harus merasa terbebani oleh biaya.
Pada lain sisi, langkah ini juga mencerminkan begitu kuatnya dalam mendukung pembangunan kesehatan nasional. Pasangan Prabowo-Gibran yang menjadi kandidat pada pilpre s2024 seolah memastikan dan siap menjalankan dan meneruskan kebijakan-kebijakan pemerintah sebelumnya yang pro terhadap rakyat.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan program ini. sebut saja perlu transparansi dan akuntabilitas yang tinggi dalam pengelolaan dana dan pelaksanaan layanan kesehatan gratis agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya, perlu juga dijaga agar program ini tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan memiliki perencanaan dan strategi jangka panjang untuk menjaga kelangsungan dan efektivitasnya. Dua hal ini perlu diperhatikan oleh Prabowo-Gibran ketika mendapat mandat menjadi Presiden Indonesia.
Selain itu, diperlukan pemahaman mendalam terhadap tantangan dan kompleksitas sistem kesehatan Indonesia. Beberapa isu seperti kekurangan tenaga kesehatan, infrastruktur yang kurang memadai, dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya perlu diatasi untuk mencapai hasil yang optimal.
