NAMA/ NIM: RAHMA MAHARANI / 191241045
FAKULTAS: KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS: UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kesehatan masyarakat tidak hanya memerhatikan kondisi fisik, tetapi juga memerhatikan kondisi jiwa dan sosial agar tetap baik. Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Hidup sehat menurut Notoatmojo (2005:137) adalah “Perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan.” Sejarah panjang upaya masyarakat meningkatkan kesehatan tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu pengetahuan, melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan. Sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan, kebudayaan paling luas adalah kebudayaan Mesir, Yunani, dan Roma yang tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Pada zaman ini telah ditemukan dokumen tertulis dan bukti telah dibangunnya tempat pembuangan kotoran (jamban) umum dan sumur. Dibangunnya jamban umum bukan karena tinja atau kotoran manusia bisa mengeluarkan penyakit tetapi karena tinja menimbulkan bau tidak sedap dan pandangan yang tidak menyedapkan. Demikian juga masyarakat membuat sumur saat itu dengan alasan bahwa minum air sungai yang sudah kotor itu tidak enak, bukan karena minum air sungai dapat menyebabkan penyakit.
Pada abad ke-7 saat adanya endemi penyakit menular, pada zaman itu penyakit kolera di Asia menyebar dari Timur Tengah, Asia Selatan ke Afrika dan penyakit lepra menyebar dari Mesir ke Asia, Eropa. Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi tersebut masyarakat mulai memerhatikan masalah lingkungan terutama sanitasi lingkungan.
Selanjutnya yaitu periode ilmu pengetahuan, bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai dampak yang cukup luas terhadap segala aspek kehidupan manusia termasuk kesehatan. Pada abad ke-19 ini ditemukan penyebab penyakit dan vaksin seperti adanya penemuan dari Louis Pasteur tentang vaksin penyakit cacar, penemuan dari Josepliter yaitu asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi, dan penemuan dari William Thomas Green Morton tentang eter untuk anestesi saat operasi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 seorang pedagang whiskey dari Amerika mempelopori berdirinya Universitas dan di dalamnya terdapat sekolah atau Fakultas Kedokteran. Tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Kanada, dan sebagainya.
Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai dengan pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat pada waktu itu, sehingga pemerintah Belanda mulai melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pada tahun 1888 berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung yang kemudian berkembang di Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini mendukung pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi, dan sanitasi. Laboratorium ini pada tahun 1938 menjadi lembaga Eijkmen. Sekolah pendidikan dokter pribumi sekolah dokter Jawa yang pada tahun 1851 yang dikenal dengan Stovia berkembang menjadi sekolah kedokteran pada tahun 1927 dan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1947. Selanjutnya pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya. Lembaga ini memiliki andil dalam menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia.
KATA KUNCI: Endemi, Epidemi, Kesehatan, Masyarakat, Sanitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, Soekidjo.2005. Pengantar Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
http://www.regulasip.id [online]. (diakses tanggal 1 September 2024)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI