Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir di mana akan terjadi sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Pada dasarnya kecemasan adalah sesuatu yang wajar dialami oleh siapa saja.
Kecemasan biasanya muncul saat kita berhadapan dengan keadaan yang tidak jelas, membingungkan, menegangkan, atau menakutkan.
Ketika kita sedang menghadapi sebuah kondisi bermasalah, kecemasan dapat berperan positif untuk membantu kita fokus memecahkan masalah tersebut.
Namun, jika muncul secara berlebihan, seringkali kecemasan yang kita alami malah dipenuhi oleh visualisasi hal-hal buruk yang mungkin terjadi dari masalah yang sedang kita alami.
Ciri-ciri dari kecemasanÂ
Kecemasan adalah perasaan yang kompleks, karena melibatkan ciri-ciri fisik, behavioral dan kognitif.
Ciri-ciri fisik yang dimaksud sebetulnya sangat akrab dengan semua orang, seperti deg-degan atau jantung yang berdebar keras, berkeringat, atau napas tersengal-sengal, pusing, dan bahkan ada yang sampai sering buang air kecil.
Sedangkan ciri-ciri behavioral dari kecemasan yaitu perilaku menghindar dan perilaku terguncang, dan untuk ciri-ciri kognitif dari kecemasan individu akan merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, khawatir akan ditinggal sendirian, dan juga bahkan berpikir akan segera mati. Meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis.
Gangguan-gangguan kecemasanÂ
Gangguan kecemasan dapat muncul dalam berapa bentuk gangguan kecemasan antara lain yaitu: Agorafobia, Fobia, Obsesif-Kompulsif, Gangguan panik, Gangguan stres Pasca-trauma, Gangguan Stres Akut, Gangguan Kecemasan menyeluruh, Gangguan Kecemasan Akibat Kondisi Kesehatan (medis) Umum. Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang hampir dialami tiap orang dan semua umur (Herbert, 2013), kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk antara lain :
Gangguan panik