Mohon tunggu...
Lindawati
Lindawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi membaca, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kegelapan di Hati Pencari Ilmu

22 November 2023   21:11 Diperbarui: 22 November 2023   21:20 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pexels.com

Beratus-ratus nada sumbang
Terbang setiap hari
Merasuk jantung
Merusak sendi-sendi

Kumbang pengembara mengudara
Dikebun ilmu
Disuapi harapan oleh orangtua
Demi sesuap nasi
Dimasa depan nanti
Rajinlah belajar
Jadilah anak pintar

Namun pengembara tersesesat dalam rapuh
Rentan patah, dan terjatuh
Terjebak dalam pusaran emosi
Halusinasi dan frustasi
Kumbang penjerat, yang berwajah keakraban
Selalu ada menabur racun
Sindiran dan hinaan

Keberanian yang terendam
Tenggelam bersama bungkam
Terkungkung dalam gulita penindasan
Jiwa yang tertekan

Apa yang terjadi kini
Pada pendidikan yang semakin tinggi
Ilmu dicari tak lagi mampu menerangi
Ilmu dicatat tak lagi mampu melekat, menjadi Pengingat diri
Nurani, perlu diobati
Hati yang kosong perlu diisi
Agar frustasi tidak sampai terjadi

Air, sapu dia pada wajah
Mendekap pada tanah
Menengadah
Bersama lirih memanjatkan masalah

***
Rabu, 22 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun