Harap itu telah tumbuh
Mengakar kuat dihatimu
Manakala tembok rumahmu runtuh
Engkau tidak termangu
Sesak menahan hati
Manakala waktu berhenti
Karena aku terpaku
Mencermati aliran katamu
Getir serasa melintir
Manakala rasa menggetar kisahmu
Mengharap seberkas cahaya
Agar harimu kembali merona
Akalmu tak hilang
Kesadaranmu masih tak tergoyang
Wajahmu tenang
Kupandang
Engkau berhasil membuang kalutmu
Kejurang yang dalam
Hingga gunung menjulang itu Â
Tak nampak lagi ku pandang
Bagai karang
Engkau tersapu gelombang
Namun tetap tenang
**
31/Oktober/2023
Puisi lindawati/puisi linda/puisi ld
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H