Mohon tunggu...
Rahmalia Dewina
Rahmalia Dewina Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional UMM

Halo, Saya Rahmalia Dewina Mahasiswi jurusan hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Hobi saya membaca buku dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Indonesia Mengatasi Climate Change dalam Paris Peace Forum 2022

28 Juli 2022   13:45 Diperbarui: 28 Juli 2022   13:49 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemanasan global merupakan proses meningkatnya rata-rata suhu yang ada di atmosfer, daratan dan laut di bumi. Pada 100 tahun terakhir, suhu yang ada di permukaan bumi telah meningkat sebanyak 0,74 hingga 0.18 derajat celcius. Intergovernmental Panel on Climate Change menjelaskan bahwa terjadinya hal ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengakibatkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang ada di bumi. Meningkatnya suhu secara global ini dapat mengakibatkan terjadinya fenomena-fenomena alam yang ekstrem, dari fenomena mencairnya es di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut, banyaknya penyakit baru yang muncul sebagai dampak dari es yang mencair hingga cuaca ekstrem di bumi karena peningkatan temperatur di kutub secara drastis. Fenomena-fenomena yang terjadi akibat pemanasan global bisa disebut dengan climate change.

 Pada tahun 2021 Intergovernmental Panel on Climate Change mendapatkan temuan-temuan penting. Mulai dari tahun 2021 hingga tahun 2040 dengan kondisi yang sedang berlangsung saat ini, dunia akan mengalami kenaikan suhu hingga melampaui batas 1,5 derajat celcius. Kenaikan suhu bisa ditahan hingga 1,5 derajat celcius jika dilakukan perubahan transformasional secara cepat. Penurunan emisi global sempat menurun karena adanya covid-19, namun setelah covid-19 reda emisi ini kembali meningkat secara cepat. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan bahwa pemahaman masyarakat terkait iklim meningkat secara perlahan setiap tahunnya, namun hal ini tidak berdampak cukup besar terhadap perubahan iklim yang terjadi karena data yang disebutkan oleh IPCC pada tahun 2006 hingga saat ini menghasilkan bahwa 84 hingga 90 persen gelombang panas yang terjadi adalah akibat dari aktivitas manusia. Fakta terakhir yang ditemukan IPCC pada tahun 2021 adalah fakta bahwa setiap kenaikan suhu menimbulkan dampak yang besar dan semakin berbahaya hingga memakan biaya cukup banyak.

Banyaknya fenomena-fenomena yang terjadi di tahun 2021 yang menjadi urutan ke-8 tahun terpanas dengan anomali 0,4 derajat celcius, adanya 171 fenomena puting beliung yang terjadi hingga bencana alam yang lainnya menyebabkan semakin banyak masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hingga setiap negara di belahan dunia berusaha untuk memberikan kontribusinya untuk menahan kenaikan suhu yang ada di bumi. Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan perhatian cukup besar pada perubahan iklim dengan memiliki peran penting dalam terselenggaranya Paris Peace Forum. Paris Peace Forum merupakan platform terbuka untuk menampung aspirasi masyarakat seluruh dunia yang dibuka setiap tahunnya dan kemudian akan diadakan pertemuan guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di dunia yang telah disampaikan masyarakat dengan mengadakan rangkaian kegiatan sepanjang tahun yang meliputi pemilihan project yang sesuai dengan tema besar tahunannya hingga pembahasan solusi dari permasalahan yang telah disampaikan dan berpuncak di bulan November. 

Paris Peace Forum pada tahun ini akan diadakan pada tanggal 11 - 12 November 2022 dengan memprioritaskan beberapa tema penting, yaitu kesehatan, lingkungan, gender, ekonomi, IT, dan hubungan antar negara. Indonesia memiliki peran penting dalam pelaksanaan event Paris Peace Forum dikarenakan Indonesia yang memiliki prioritas untuk perdamaian dunia dan mendukung multilateralisme. Dalam event ini, beberapa organisasi masyarakat seperti The Wahid Institute dan Program Peduli yang merupakan program terpilih untuk paris peace forum 2019 telah turut memberikan perannya. Bergabungnya Indonesia dalam Paris Peace Forum semakin memperkenalkan Indonesia di kancah Internasional dan membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan perubahan di dunia untuk yang lebih baik. Bergabungnya Indonesia pada forum ini juga membantu Indonesia untuk mendapatkan prioritas yang ingin dicapai yaitu perdamaian dunia, mendukung multilateralisme dan perlawanan terhadap terorisme. 

Referensi 

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-change-32 

https://wri-indonesia.org/id/blog/5-temuan-besar-dari-laporan-iklim-ipcc-2021 

https://parispeaceforum.org/en/ 

https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim 

https://bnpb.go.id/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun