Mahasiswa P2MB UPI 2023 melakukan kunjungan salah satu komunitas Kebaya (Kelompok Bahagia Berkarya) di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi pada Minggu [28/05/2023]. Kegiatan ini dilakukan oleh perwakilan mahasiswa yang berjumlah 3 orang, 2 perempuan dan 1 laki-laki. Kegiatan ini didasari untuk pemenuhan salah satu Program Bersama Kelompok Mahasiswa P2MB UPI di Kampung Beting yaitu Film Dokumenter. Selain itu, kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa lebih memahami potensi ekonomi dari hasil olahan mangrove yang dapat menjadi salah satu ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kampung Beting.
Komunitas Kebaya ini di ketuai oleh Bu Alfiah warga asli Kampung Beting dan memiliki brand Mang Oge yaitu singkatan dari Mangrove Olahan Muara Gembong, komunitas ini memulai produksi pada tahun 2013. Sebelum bernama Mang Oge dan mengolah mangrove Bu Alfiah lebih dulu menyebut komunitasnya sebagai Kenari (Keluarga Nurani Mandiri) dan memproduksi olahan ikan dan udang, terinspirasi dari ikan dan udang yang menjadi hasil tangkapan sehari-hari masyarakat Kampung Beting. Pergantian produksi olahan dari ikan dan udang menjadi olahan mangrove dilatarbelakangi oleh harga udang dan ikan yang mulai menjadi lebih murah dan menyebabkan harga olahan ikan dan udang jatuh. Karena itu, untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, komunitas ini mengganti produksi mereka menjadi olahan mangrove yang dikenal saat ini. Pada tanggal 15 September 2017 Kenari (Keluarga Nurani Mandiri) dengan hasil produksi olahan ikan dan udang diubah menjadi Kebaya (Kelompok Bahagia Berkarya) yang memproduksi olahan mangrove. “Mongrove tidak hanya memiliki fungsi ekologis untuk lingkungan tetapi Mangrove justru memiliki fungsi ekonomis juga.” Ujar Bu Alfiah.
Tanaman Mangrove yang telah diolah berasal 4 jenis tanaman Mangrove yaitu dari Sonneratia caseolaris (pohon pidada), Avicennia Alba (pohon api-api), Pluchea indica (beluntas), dan Rhizophora (bakau). Pohon pidada (Sonneratia caseolaris) dengan rasa buah yang asam dan sari buah yang melimpah dapat diolah menjadi dodol, jus, sirup, dan juga selai. Pluchea indica (beluntas) diolah menjadi peyek, stick, keripik, dan kerupuk serta dapat menjadi campuran dalam olahan kacang umpet. Buah dari Avicennia Alba diolah menjadi twpung yang dapat digunakan untuk pembuatan donat dan onde-onde. Sedangkan hasil olahan dari pohon Bakau digunakan sebagai pewarna alami untuk batik dan saat ini komunitas Kebaya sedang dalam proses pembuatan motif batik khusus untuk Muara Gembong. Selain olahan mangrove komunitas Kebaya ini juga memproduksi batik mulai tahun 2021 dan telah menghasilkan 100 batik. Penjualan dari hasil olahan mangrove komunitas Kebaya telah tersebar di Jabodetabek serta menjadi buah tangan untuk dibawa ke negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Madinah.
Dalam rangka program kerja bersama yaitu pembuatan film dokumenter maka mahasiwa dapat memperkenalkan secara luas mengenai kampung beting baik dari profil, sejarah, maupun potensi ekonomi kampung beting. Bu Alfiah juga berharap dengan hadirnya Mahasiswa P2MB UPI 2023 dapat membantu pengembangan pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat luas bahwa di Kampung Beting ini memiliki hasil produksi olahan mangrove dan batik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI