Mohon tunggu...
Rahma Laylatul khasanah
Rahma Laylatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

owned by 9 peter pan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak, Berpengaruh Pada Kesuksesan di Masa Depan

22 Mei 2022   09:52 Diperbarui: 22 Mei 2022   09:53 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional kepada anak karena akan berpengaruh pada kesuksesan anak di masa depan
Apasih pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional? Sebelum memasuki pembahasan mari kita menguak pengetahuan mengenai Kecerdasan emosional, mungkin kalian sudah familiar dengan kata kecerdasan dan emosiaonal, namun apakah kalian mengerti apasih kecerdasan emosional itu? Kecerdasan atau yang berasalal dari kata cerdas yang berarti sesuatu kemampuan dalm akal budi manusia yang unggul atau menuju kesempurnaan, dalam lingkup kecerdasan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu IQ, EQ, dan SQ. kecerdasan IQ merupakan kemampuan manusia yang meliputi kecerdasan intelektual, kemudian jenis yang kedua adalah EQ yaitu kemampuan yang dimiliki manusia meliputi kecerdasa emosional, an yang ketiga adalah SQ yaitu kemampuan manusia meliputi kecerdasan spiritual. Dari ketiga jenis kecerdasan manusia ini kita akan membahas mengenai kecedasan emosional atai biasa di sebut dengan EQ. jika IQ sebagai kecerasan intelektual manusia yang diartikan dengan pandangan bahwa dengan IQ yang tinggi manusia atau seseorang akan mampu dalam menyelesaikan masalahnya dengan mudah dan baik, maka EQ atau kecerdasan emosi adalah kecerdasan yang erat kaitanyya dengan kepedulian dan hatibsik dengan sesame manusia, makhluk lain, juga dengan alam sekitarnya yang kemudia jika EQ seseorang tersebut baik atau tinggi maka orang ini  akan cenderung mudah dalam mengungkapkan dan memahami perasaan marah, pengendalian amarah, kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri, berdiskusi, memecahkan masalah, keramahan serta adanya sikap hormat. EQ atau kecerdasan emosional ini sangatlah penting untuk selalu dikembangkan, mengapa begitu? Karena tidak cukup jika hanya IQ dan SQ tetapi manusia juga butuh mengembangkan EQ nya karena keduanya akan mempengaruhi masa depan seseorang, itulah alas an dari mengapa seseorang harus mengembangkan kecerdasan emosionalnya juga dalam usahanya untuk menjadikan masa depan yang tertata atau indah. Pengembangan diri ini yang meliputi dalam lingkup kecerdasan dapat ditanamkan atau dikembangkan kepada manusia sejak usia dini, karena pada usia ini manusia cenderung mudah dalam mnenyerap apa saja yang di ajarkan kepada mereka. Nah untuk itu pengembangan kecerdasan emosional anak usia dini dapat diperhatikan sebagai berikut cara atau tahapannya :


Cara pertama yang dapat dilakukan orang tua kepada anak adalah Memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Contohnya seperti mencontohkan untuk selalu berperilaku baik kepada orang lain, melalui kegiatan sehari-hari misalnya seperti membungkuk ketika berjalan di depan orang yang lebih tua, minta maaf dan berterimakasih ketika meminta pertolongan dari orang lain, tidak ikut berbicara ketika orang dewasa sedang berbicara, menunggu lawan bicara berhenti bicara baru menjawab, dan lain sebagainya.


Kemudian cara kedua adalah Membantu anak mengenali emosi. Untuk kelancaran dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak perlu adanya pengetahuan mengenai emosi tersebut serta cara mengendalikannya, jadi kenalkan anak dengan emosi juga ajarkan cara mengendalikannya. Misal ajak anak menonton film kemudian tanykan dengan pelan dan penuh kasih sayang bagaimana rasanya setelah menonton film, kemudian apabila respon yang diberikan adalah marah, kecewa, sedih, atau bahkan bersikap kasar karena emosi negatif, maka ajarkan anak untuk meredakan atau mengalihkan emosinya ke hal yang positif missal peluk anak atau mungkin ajak anak untuk bermain.


Cara selanjutnya adalah dengan Membangun empati anak. Empati menghasilkan seseorang yang peduli dengan oarng lain yang akan mendidik untuk lebih peka terhadap lingkungan mereka nantinya. Untuk membangun rasa empati pada anak kita bias mengajarkan anak untuk selalu atau lebih peka terhadap perasaan orang lain. Missal, ketika anak menceritakan tentang temannya yang tidak membawa bekal saat ke sekolah karena orang tuanya sibuk bekerja.

 Kemudian coba tanyakan pada anak bagaimana perasaannya melihat temannya itu, jika jawabannya adalah dia merasa "sedih" maka coba tanyakan lagi "apakah kamu mau berbagi bekal bersama temanmu itu?' lalu perhatikan responnya. Anak yang berempati pasti mau untuk berbagi bekalnya dengan teman tersebut.
Kemudian Membiasakan anak bekerja sama juga perlu dilakukan karena bekerja sama merupakan kegiatan yang juga dapat membangun empati pada diri anak dan bekerja sama juga mudah diajarkan pada anak melalui kegiatan sehari hari dan melalui pengalaman langsung. Misalnya mengajak atau meminta bantuan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan atau sederhana, contohnya mengambil sayuran dari kulkas lalu mencucinya. Kemudian setelah anak selesi mengerjakan hal tersebut, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kepadanya karena sudah mau membantu.


Selanjutnya orangtua bias membantu anak untuk Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Memecahkan masalah merupakan bagian dari keterampilan atau kecerdasan emosional yang mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri. Misal pada saat anak sedang bertengkar dengan saudaranya atau siapapun, situasi ini dapat dimafaatkan untuk mengembngkan kecerdasan emosinya, dengan cara ketika anak mulai marah atau kesal karenan mendapat gangguan dari saudaranya saat bermain ataupun belajar pada saat itu anak bias dibimbing untuk mencari solusi dengan cara memberikan beberapa pilihan dalam bertindak yang bias dilakukan. Dengan ini, anak dapat belajar untuk memutuskan dan menyelesaikan masalahnya dengan tepat.


Kemudian orangtua juga perlu membantu anak untuk Mengembangkan rasa percaya diri. Untuk membangun rasa percaya diri kepada anak dapat di ajarkan kepada anak melalui motivasi-motivasi seperti memotivasi anak agar bias meraih mimpi atau cita-citanya. Namun, jangan lupa untuk selalu mengingatkan pada anak bahwa untuk mencapai mimpi membutuhkan kerja keras, usaha, dan waktu yang tidak sebentar. Karena dari setiap usaha tidak selalu berjalan dengan pasti dan bias saja ada kegagalan yang terjadi. Namun orangtua juga perlu menjelaskan bahwa kegagalan tidak selalu bermakna negatif. Anak dapat belajar melalui kesalahannya dantidak mengulnginya.


Dukungan, motivasi, dorongan, dan juga bimbingan orangtua dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional yang baik. Dengan EQ yang baik, akan membuat tumbuh dan kembang anak menjadi pribai yang pintar dan sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun