Mohon tunggu...
Rahma Isnaini Puji Astuti
Rahma Isnaini Puji Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang hobi menulis dan suka berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Personal Branding Melalui Kegiatan MBKM Membangun Desa

26 Desember 2024   18:50 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:59 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi pembawa acara di kegiatan Sosialisasi Budidaya Lebah Klanceng dan Bunga Matahari (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Personal branding adalah penjelasan atau proses komunikasi tentang kepribadian, kemampuan, nilai-nilai, keahlian, perilaku, prestasi, keunikan dan bagaimana semua itu menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya persepsi tersebut dapat menjadi suatu identitas yang digunakan oleh orang lain dalam mengingat seseorang. Fungsi personal branding itu sendiri adalah sebagai usaha untuk menunjukkan kemampuan, keunikan, spesialisasi dan citra diri yang dimiliki seseorang. Sedangkan tujuan personal branding ialah membangun citra dari apa yang ingin ditampilkan seseorang agar mampu memikat dan membangun kepercayaan terhadap orang lain.

Di era yang semakin kompetitif ini, keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kualitas dirinya. Setiap individu yang hidup di abad ke-21 harus mampu bersaing dan mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Kegiatan Personal branding sendiri dapat diterapkan ketika tampil di depan umum dan melalui media sosial tidak hanya dilakukan oleh mereka yang memang sudah tenar sedari awal namun juga serta merta dilakukan oleh siapa saja yang turut menggunakan media sosial tersebut. Umumnya Personal branding yang dilakukan memiliki tujuan untuk membentuk persepsi para pengikut atau masyarakat yang melihat diri individu melalui media sosial dapat membentuk kesan positif sesuai dengan apa yang ditampilkan individu tersebut.

Melalui kegiatan MBKM Membangun Desa yang telah dilakukan oleh kelompok HIBAH MBKM Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang berjudul "Pemberdayaan Kelompok Tani Di Desa Kemuning Dalam Budidaya Lebah Madu Klanceng Sebagai Upaya Untuk Menambah Pendapatan Masyarakat" yang dilaksanakan di Dusun Tanen, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, memiliki banyak manfaat bagi masyarakat maupun mahasiswa. Dengan adanya kegiatan tersebut, mahasiswa dapat melatih kemampuan Personal Branding ketika bermasyarakat di desa.

Terdapat program kerja yang mendukung kemampuan Personal Branding seperti Sosialisasi Budidaya Lebah Klanceng dan Bunga Matahari, Sosialisasi Pemanenan, Pengemasan, dan Pemasaran Madu Lebah Klanceng, kegiatan bermasyarakat seperti mengajar TPA, les, dan kerja bakti. Dari kegiatan tersebut, penulis berlatih tampil di depan umum dengan menjadi pembawa acara di kegiatan sosialisasi, mengajari baca tulis Al Qur'an, dan membimbing anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah serta membantu menyiapkan menu buka puasa bersama ketika  bulan Ramadhan berlangsung.

Menjadi pembawa acara memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan kepercayaan diri, memperluas koneksi, meningkatkan keterampilan komunikasi, dapat mengenal diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Ketika menjadi seorang pembawa acara, kita memerlukan keterampilan komunikasi yang baik, kepercayaan diri, serta humor agar acara tidak berlangsung membosankan. Selain itu, kita juga harus memperhatikan penampilan kita saat tampil di depan umum. Berpenampilan yang rapi dan sopan serta nyaman untuk dilihat. Kita juga harus siap menghadapi situasi yang tidak terduga ketika acara berlangsung. Disini peran kita sebagai pembawa acara sangat penting agar audiens tidak terlalu fokus pada kendala yang terjadi yang dapat mengakibatkan audiens bingung. Pembawa acara harus fleksibel dan dapat mencairkan suasana.

Dalam bermasyarakat juga memerlukan kemampuan personal branding demi menjaga hubungan baik antar mahasiswa dan komponen masyarakat. Menjaga etika dan perkataan ketika berkegiatan di desa menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Kita dapat membangun personal branding dengan ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti TPA, membantu mempersiapkan buka bersama, dan kerja bakti. Selain dapat membangun personal branding, ikut serta dalam bermasyarakat juga dapat membangun bonding antar mahasiswa dan masyarakat sehingga kegiatan yang dilakukan menjadi bermakna di kedua pihak.

 

Mendampingi kegiatan les belajar anak anak dukuh Tanen, di Desa Kemuning (sumber: dokumentasi pribadi)
Mendampingi kegiatan les belajar anak anak dukuh Tanen, di Desa Kemuning (sumber: dokumentasi pribadi)

Ikut serta dalam mempersiapkan buka puasa bersama (sumber: dokumentasi pribadi)  
Ikut serta dalam mempersiapkan buka puasa bersama (sumber: dokumentasi pribadi)  

Melatih personal branding tidak hanya saat kegiatan lapangan saja, tetapi dapat melalui media sosial. Ada beberapa media sosial yang dapat digunakan untuk personal branding, yaitu Instagram, Tiktok, dan YouTube. Sebagai generasi yang aktif berinternet, kita dapat memanfaatkan aplikasi tersebut dalam membentuk karakter kita di media sosial. Hal tersebut penting dilakukan agar kita dapat menonjolkan ciri khas kita, membangun kepercayaan kepada audiens, membuka peluang kolaborasi, dan dapat meningkatkan pengaruh kita agar dapat menginspirasi orang lain. Kegiatan yang sudah dilakukan dapat diunggah di akun media sosial dapat berupa feed, video pendek, atau story instagram.

Konten kegiatan di unggah di Instagram (sumber: dokumentasi pribadi)
Konten kegiatan di unggah di Instagram (sumber: dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun