Mohon tunggu...
Rahmahtika Nur Khasanah
Rahmahtika Nur Khasanah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Saya seorang freelance writer yang berfokus pada penulisan berbagai macam konten

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Perempuan dalam Pemerintahan Juga Tidak Bisa Dianggap Remeh

25 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perempuan merujuk pada individu wanita, biasanya dalam konteks biologis dan sosial. Secara biologis, perempuan umumnya memiliki kromosom XX dan kemampuan reproduksi yang mencakup menstruasi, kehamilan, dan menyusui. Dalam konteks sosial, perempuan memainkan berbagai peran dalam masyarakat, seperti dalam keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan komunitas.

Perempuan juga sering menjadi bagian dari gerakan untuk kesetaraan gender, memperjuangkan hak-hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Identitas dan pengalaman perempuan bisa bervariasi tergantung pada budaya, lingkungan, dan konteks sosial. Isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, seperti kesehatan reproduksi, pendidikan, dan kekerasan berbasis gender, menjadi fokus penting dalam upaya untuk mencapai keadilan dan kesetaraan.

Perempuan sering dianggap sebelah mata karena berbagai faktor sosial, budaya, dan historis. Berikut beberapa alasan utama:

1. Stereotip Gender

Banyak masyarakat masih memegang stereotip bahwa laki-laki lebih kuat atau lebih mampu dalam berbagai bidang, seperti kepemimpinan, teknologi, atau olahraga. Ini sering mengarah pada pandangan bahwa perempuan kurang kompeten.

2. Norma Budaya

Dalam beberapa budaya, peran perempuan lebih banyak dipandang sebagai pengurus rumah tangga atau pengasuh anak, sehingga kontribusi mereka di luar ruang domestik sering diabaikan.

3. Kurangnya Representasi

Perempuan masih kurang terwakili dalam banyak bidang, terutama dalam politik dan manajemen. Kurangnya figur panutan dapat memperkuat pandangan bahwa perempuan tidak memiliki tempat di posisi-posisi tersebut.

4. Kekerasan dan Diskriminasi

Perempuan sering mengalami kekerasan berbasis gender dan diskriminasi, baik di tempat kerja maupun di kehidupan sehari-hari, yang membuat mereka merasa terpinggirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun