Aku menikmati cara kita bermain dengan luka.
senyum yang kita pertemukan seperti mengandung bisa.
seperti pisau yang dengan manja menyayat hati.
Perlahan tapi pasti,
Ya. Perlahan tapi pasti.
Bukankah kita sama-sama mendamba syurga.
Tapi kita menapak tanah yang berbeda.
aku merasa benar, dan kau merasa benar.
Sedangkan kita berdua salah.
menghabiskan waktu menuju mati.
Perlahan tapi pasti,
Ya. Perlahan tapi pasti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H