Ya, emosi sesaat yang diledakkan di jejaring social, terbukti sangat membahayakan. Yang berawal hanya kata-kata sampai ditangkap polisi, lalu dijadikan tersangka. Reputasi diri bisa hancur seketika karena seluruh dunia menjadi tahu karakter asli diri anda. Apalagi jika kemarahan itu menyangkut pihak lain, lembaga atau organisasi tertentu. Hati-hati, jangan mencari masalah di dunia maya. Masalah di dunai nyata kita saja sudah banyak dan butuh perhatian. Bukan?
Untuk itu, harus bijak memanfaatkan media social. Kalau belum tahu fungsinya, jangan asal punya akun. Media social adalah media untuk mem-branding diri. Jika anda memanfaatkan mdia social untuk meningkatkan kualitas diri, perhatikan hal-hal berikut yang sebaiknya tidak dilakukan dalam bermedia-sosial.
1.Mengumpat atau marah-marah
Stop membuat status atau komentar dengan kata-kata kasar, emosional dan menghina. Marah bukanlah jalan keluar terbaik untuk mengungkapkan keuh kesah. Cobalah tenang, rileks, berdoa dan jauhi media social. Menulis di dunia mayasaat kondisi emosional tinggi, sangat berbahaya. Nanti, jika emosi sudah turun, silahkan menuliskannya. Sebab, diakui, menulis menjadi salah satu ampuh cara untuk menurunkan amarah. Tapi, jika isi tulisan itu dirasa akan menyinggung pihak-pihak terkait, sebaiknya di-setting privat. Jadi, Cuma anda yang bisa mengaksesnya. Bukankah tujuan kita menuliskan perasaan hanya sebagai sarana pelampiasan?
2.Berkeluh kesah
Sungguh rugi waktu dan tenaga jika anda hanya sibuk untuk hal-hal negative. Misalnya, merasa orang yang paling malang sedunia dengan membuat status-status berisi keluh kesah. Anda berharap empati dan simpati, tapi hanya akan mendapatkannya sangat sedikit. Yang banyak, teman-teman anda akan menyimpulkan: Anda kurang bersyukur.
3.Mengumbar aib rumah tangga
Mungkin anda bermaksud berbagi danberharap solusi. Namun dengan menuliskan masalah kerumah-tanggaan yang anda hadapi, sama saja dengan membuka aib. Lebih baik diskusikan dengan orangtua, keluarga, sahabat, atau orang kepercayaan lain.
4.Ekspose masalah anak
Beberapa orang sangat berlebihan menulis dan menggugah foto dari anak-anaknya. Namun ada beberapa orang menuliskan sebaliknya. Boleh anda menuliskan hal tersebut, namun jangan mengungkap fakta tidak baik tentang anak anda. Mungkin anda lebih baik menuliskan, ‘Bagaimana cara membuat anak menjadi lebih penurut?’ Dari pada ‘Duh, anakku susah diatur nih!’
5.Membandingakan dengan orang lain
Dunia maya sangat berbeda dengan dunia nyata, jadi tidak semua kehidupan pun sama. Jadi, janganlah buru-buru menilai orang lebih segalanya dari kita. Bisa jadi, ketika teman meihat profil kita, mereka pun iri dengan kehidupan kita yang di mata mereka sempurna. Maka berhentilah membanding-bandingkan hidup anda dengan orang lain. Sebab, apa yang sudah diraih orang lain dan belum kita miliki, belum tentu itu memang sesuatu yang kita buuthkan. Kuncinya adalah selalu bersyukur. Allah swt. pasti sudah memilihkan jalan hidup kita yang terbaik. Kalaupun masih kurang sana-sini, itu sebagai bahan motivasi untuk berusaha lebih keras lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H