Setiap manusia yang hidup pasti merasakan perubahan suasana hati, dari perasaan senang lalu sedih, dari perasaan malu hingga dongkol, kesal, amarah, galau dan sebagainya. Hal itu lumrah pada diri setiap manusia yang memiliki perasaan. Namun, setiap hal yang normal pasti selalu memiliki sisi yang lain. Kategori normal tentu saja memiliki kriteria tertentu, dan yang tidak memenuhi kriteria pastilah termasuk kategori ‘lain’. Maka dari itu, kita perlu mengenali diri dan orang-orang disekitar dengan baik.
Pada era globalisasi seperti sekarang, sudah sangat banyak penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan seseorang. Mulai dari yang ringan hingga berat, menyerang anak-anak hingga usia lanjut. Hal ini tak dapat dipungkiri mengingat kemajuan zaman dan tuntutan hidup masa kini yang semakin berat. Hampir dipastikan, seseorang yang tidak dapat mengatasi masalahnya terutama beban pikiran akan berujung pada masalah baru sebagai contoh penyakit kejiwaan. Bipolar adalah salah satu penyakit kejiwaan yang saat ini sedang populer.
Bipolar dikenal sebagai salah satu gangguan kejiwaan yang mengerucut pada suasana hati. Bipolar berasal dari kata “bi” yang berarti dua dan “polar” yang berarti kutub. Jadi, bipolar adalah dimana terjadi dua kutub dalam suatu sistem. Penyakit ini merupakan keadaan dimana terjadinya perubahan suasana hati yang ektrem pada penderitanya selama periode waktu tertentu akibat dari adanya kelainan fungsi otakdalam merespon perubahan lingkungan. Bersama dengan perubahan suasana hati, akan pula berdampak pada jumlah energi, aktivitas, bahkan pola tidur.
Orang awam kadang berpikir jika ketidakstabilan mood sama dengan bipolar, tetapi sesungguhnya kedua hal tersebut berbeda. Ketidakstabilan mood itu hal yang lumrah terjadi pada usia muda. Ketidakmampuan menangani suatu masalah, ketidakpuasan terhadap sesuatu hal atau keinginan yang tidak terpenuhi kadang menjadi penyebab terjadinya ketidakstabilan mood.
Perbedaan yang nyata antara ketidakstabilan mood dengan penyakit bipolar terletak pada jangka waktu tertentu dan pola perilaku yang khusus yang dimilki penderita bipolar. Terdapat tiga fase yang dialami oleh penderita bipolar. Pertama, fase dimana mereka sangat bahagia dan sensitif (mudah tersinggung). Kedua fase depresi, dimana mereka merasa hilang harapan dan pesimis terhadap masalahnya. Ketiga fase dimana mereka hidup normal seperti orang kebanyakan.
Seorang pengidap penyakit bipolarsuasana hatinya berubah dengan cepat dan drastis, pada suatua waktu penderita bipolar akan merasa sangat semangat dan bahagia namun sedetik kemudian dapat menjadi orang yang putus asa, depresi dan pesimis terhadap suatu kondisi yang dihadapi. Perubahan tersebut sangat sulit untuk dikontrol oleh penderita bipolar itu sendiri, karena kadang mereka sendiri tidak merasakan ada yang salah pada tindakan mereka.
Para ahli dibidang kedokteran menyebutkan bahwa faktor resiko terbesar dari penyakit bipolar adalah faktor keturunan. Tetapi, tidak semua ibu yang menderita bipolar akan menurunkan penyakit itu pada anaknya karena dibutuhkan faktor lain yang mendukung terjadinya penurunan penyakit itu. Di masa sekarang, faktor lain yang menyumbang penderita bipolar terbanyak adalah faktor lingkungan. Yang dimaksud disini adalah beban pikiran atau stress. Tidak terbuka terhadap masalah yang dihadapi kemudian berujung pada stres yang berkepanjangan menjadi penyebab bipolar.
Penyakit bipolar merupakan penyakit seumur hidup. Tetapi, penyakit ini dapat setidaknya dikendalikan dengan menjalani perawatan dengan mengkonsumsi obat-obatan atau cukup dengan menghindari stress dan belajar cara memanajemen waktu dengan tepat bagi penderita bipolar ringan.
Tahap-tahap pengobatan penyakit bipolar yaitu, Pertama, pengidap bipolar perlu diyakinkan bahwa dirinya bisa lepas dari belenggu depresi itu. Kedua, mereka perlu diajari cara untuk terbuka pada orang disekitarnya, menceritakan setiap masalah yang menimpa mereka sehingga bisa dipecahkan bersama-sama. Selanjutnya, setelah keyakinan dan sifat keterbukaan itu terbangun, perlahan-lahan mereka harus diajari cara untuk mengontrol emosi, cara untuk meredam saat keinginan untuk menyerah itu datang.
Penderita bipolar bisa hidup layaknya orang normal jika mereka rutin melakukan pengobatan. Dukungan keluarga juga merupakan obat yang ampuh bagi penderita bipolar karena akanmeningkatkan kondisi mentalnya. Jangan biarkan mereka merasa sendirian dan kesepian. Rangkul mereka dan ciptakan lingkungan yang mendukung demi terciptanya kualitas hidup yang lebih baik.
Mengapa bipolar itu ‘istimewa’? Karena mereka terlalu peka dan sensitif terhadap masalah. Suasana hati yang berubah secara drastis dan ektrem adalah ‘kelebihan’ mereka. Mereka mengalami pergolakan batin yang tidak pernah dirasakan oleh orang normal. Mereka ada disekitar kita, bukan untuk hanya diketahui identitasnya tetapi mereka juga butuh dukungan kita untuk menjadi lebih baik.
Pustaka. :
http://lifestyle.okezone.com/read/2013/10/03/482/875954/bisakah-gangguan-bipolar-disembuhkan
http://health.kompas.com/read/2013/10/03/1840287/Penderita.Gangguan.Bipolar.Bisa.Sembuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H