Mohon tunggu...
Rahmadi Salman
Rahmadi Salman Mohon Tunggu... Guru - ikhtiar untuk terus menginspirasi

Pegiat literasi dan pendidik sekarang tinggal di KabupatenTanah Laut Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Personal Branding

25 Juni 2020   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2020   04:51 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan dan dapat menjadikan peserta didiknya menjadi orang yang memiliki kemampuan berinteraksi dalam kehidupan dan juga dapat menjadi jati dirinya sendiri. Kemampuan tersebut bagi guru harus dibarengi dengan keterampilan dan seni mengajar yang handal.

Dalam hal ini, seorang guru dituntut juga memiliki personal branding (ciri khas sendiri) yang diakui dan menjadi jati diri sendiri juga. Bagaimana cara mendapatkan personal branding tersebut? salah satunya melalui tulisan yang di share ke media-media yang ada atau media online lainnya. 

Dengan menulis guru, seorang guru bukan hanya "mencari penghasilan" akan tetapi dapat memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi orang lain termasuk teman sejawat atau peserta didik kita di manapun berada, apalagi di masa pandemi ini siswa kita berada di rumah sangat menantikan curahan hati sang gurunya, memberikan ketenangan dan kedamaian saat dia membaca tulisan kita. 

Kegiatan menulis adalah kegiatan yang menantang sekaligus menyenangkan. Karena dengan menulis kita akan mampu memperkenalkan diri kita melalui tulisan atau melalui buku yang kita karang. Sekarang era dimana bukan lagi memperkenalkan diri dengan kartu nama atau secarik kertas akan tetapi memperkenalkan diri melalui media cetak maupun media online lainnya. 

Sangat di sayangkan seorang guru kalau setiap hari melaksanakan tugasnya mengajar dan mendidik tanpa di tulis "kelas" nya dan semuanya akan hilang di makan masa. Penulis teringat saat ketika masa mahasiswa dulu sambil kuliah sambil mondok di sebuah peseantren yang santri-santrinya adalah mahasiswa dan mahasiswi. Pengasuh pondok mengatakan, "bawalah buku catatan saat anda mengikuti kajian malam ini di masjid, karena ketika anda pergi mengaji tanpa menulis sama hal seperti seorang petani tanpa alat di sawah, maka sia-sia" katanya.  

Demikian juga seorang guru, kiranya banyak manfaat dari menulis tersebut antara lain dengan tulisan disamping segala pikiran dan ide kita tetap abadi dalam tulisan kapan dan dimanapun akan ada dan dibaca orang dan itu menjadi amal jariah yang terus mengalir pahalanya kepada seorang guru yang menulis. 

Salam Inspirasi!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun