"Ketika penulis menjadi seorang Mahasiswa S1 (Stara satu) dulu sangat senang menulis dan dikirimkan ke sebuah harian surat kabar lokal dan Alhamdulillah kadang dimuat kadang tidak.Â
Akan tetapi saat tulisan tidak dimuat penulis tidak pernah jera untuk menulis dan menulis".Â
Itulah sekelumit cerita tentang kegiatan tulis menulis seorang guru pada masa lalunya.Â
Memang kegiatan menulis artikel atau opini adalah kegiatan yang menyenangkan dan mudah dilakukan. Akan tetapi ada beberapa yang harus dipenuhi antara lain, kalau artikel yang primieum (istilah tulisan yang mendapatkan honor).Â
Pertama, gagasan orisinil. Artinya tulisan asli bukan berasal dari duplikasi dari artikel atau tulisan orang lain.Â
Kedua, topiknya lagi trending atau aktual. Setiap tulisan atau artikel yang aktual tentu akan menjadi pertimbangan redaksi. Darimana kita melihat tema  atau topik yang aktual, tentu kita harus banyak membaca media sosaial atau media massa yang lainnya.
Ketiga, artikel kita merupakan yang berisi analisis tajam bukan normatif. Penulis artikel harus mempu menulis dengan analisis yang tajam dari berbagai sisi, dan alangkah baiknya analisis masalah dari sisi yang berbeda dari artikel yang sudah terbit.Â
Keempat, mematuhi peraturan penulisan sesuai bahasa Indonesia yang benar, sesuai KBBI dan PUEBI.
Deniiiian yang disampaikan oleh Bagus Mustakim pada acara Obrolan Pendidikan Festival dengan tema "Menulis Artikel Pendidikan di Media Cetak dan Online" Sabtu (20/06/2020) yang dilaksanakan oleh Kelas Bersama Kita.Â
Disamping itu, beliau menyampaikan agar terus menulis dan menulis artikel reflektif apalagi bagi seorang guru yang tentu banyak yang dapat dijadikan tulisan, seperti refleksi saat mengajar ataupun yang lainnya.Â
Juga terus berlatih dan berlatih untuk menulis baik di blog pribadi, blog sebuah lembaga seperti Kompasiana ini ataupun media cetak atau online lainnya.Â