Pandemi Covid-19 memiliki peran besar dalam berbagai perubahan tak terkecuali bidang keruangan. Adanya pandemic Covid-19 merubah wajah kota dan memberikan tuntutan kepada kota untuk mengadaptasikan ruangnya sehingga mampu bertahan menjadi kota yang sehat untuk penduduknya. Problematika yang ditemui, kawasan perkotaan memiliki ruang yang cukup padat sehingga berpotensi mempercepat proses penularan penyakit. Kecamatan Sumbersari, kecamatan Patrang, dan kecamatan kaliwates memiliki ciri perkotaan yang membuat kawasan di dalamnya massif akan pembangunan. kawasan perkotaan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 348.031 jiwa dengan kepadatan penduduk senilai 340,9 jiwa/ha yang mana menunjukkan tingginya kepadatan penduduk sesuai ketentuan SNI 03-1733-2004. tingginya angka kepadatan penduduk di Kawasan Perkotaan Jember akan mempengaruhi penggunaan lahan terbuka menjadi lahan terbangun. adapun data menyebutkan 52% luasan lahan di Perkotaan Jember adalah kawasan permukiman. data ini terus mengalami pertambahan dengan adanya konversi lahan pertanian khususnya di pinggiran WP menjadi perumahan development. permintaan ini ditunjang adanya tarikan kegiatan yang besar di pusat kota berupa penyediaan lapangan perkerjaan dan kelengkapan fasilitas umum. problematika lainnya yaitu penurunan kapasitas jalan dan kurangnya kemampuan akomodasi dari atribut transportasi sehingga menurunkan kinerja infrastruktur kota.
Oleh karenanya diperlukan pembuatan RDTR untuk mengendalikan dan memberi aturan zonasi terkait pemanfaatan ruang. Setelah melakukan pengkajian awal, ditemukan banyak kesulitan terutama dari kurangnya validitas hasil observasi dan penyajian data yang masih manual menggunakan Hardcopy oleh dinas-dinas ataupun perangkat pemerintah terkait. Hal ini menghambat pengerjaan penyusunan RDTR dan menyebabkan kualitas validitas dan reliabilitas data dan rencana di RDTR kurang kuat. Meninjau hal tersebut, diperlukan adanya forum terbuka untuk mendapatkan isu strategis yang ada di Perkotaan Jember. Oleh karena itu, kegiata KKN Back to Village dengan program Optimalisasi Pengerjaan RDTR Perkotaan Jember Melalui Pendekatan FGD Masyarakat dan Digitalisasi Database.
moderator FGD dengan masyarakat
Kegiatan ini mengajak masyarakat Perkotaan Jember meliputi dinas-dinas terkait, komunitas terkait, perangkat pemerintah, dan masyarakat sipil untuk ikut serta dalam diskusi terbuka serta memberikan ruang untuk mahasiswa dalam visualisasi dan akumulasi database agar tersimpan menjadi digital. Melalui kegiatan "KKN UNEJ Back to Village 2021" yang dilaksanakan di 22 desa meliputi desa-desa di Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, dengan program Optimalisasi Pengerjaan RDTR Perkotaan Jember Melalui Pendekatan FGD Masyarakat dan Digitalisasi Database. Hasil kegiatan FGD dan digitalisasi database ini adalah tercapainya data dan isu strategis yang akurat sesuai dengan problematika yang dialami masyarakat serta meningkatkan tingkat keakuratan dan penataan data sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses dan mengkaji data.
pengajaran digitalisasi database
Program Optimalisasi Pengerjaan RDTR Perkotaan Jember Melalui Pendekatan FGD Masyarakat dan Digitalisasi Database ini dilakukan secara luring atau langsung untuk FGD dan daring untuk digitalisasi database. Pertemuan FGD dilakukan setiap 3 kali dalam 9 minggu dengan pertimbangan persiapan materi laporan RDTR. Setiap pertemuan yang dilakukan sasaran juga diberikan edukasi mengenai pentingnya RDTR bagi pembangunan Perkotaan Jember ke depannya. Masyarakat mengikuti FGD pada penyusunan Laporan Pendahuluan, Fakta analisa, dan Rencana RDTR Perkotaan Jember untuk memberikan aspirasi terkait masalah yang dimiliki oleh kawasan dan solusi yang ingin ditawarkan sehingga rencana pembangunan kota dapat relevan dengan kebutuhan ekonomi ataupun lingkungan dari masyarakat. Selain itu, masyarakat juga diajarkan tentang digitalisasi data yang semula berupa hardcopy menjadi data spasial softcopy melalui aplikasi GIS sehingga memudahkan dalam penyimpanan maupun pengolahan data.Â
Dari pembahasan dan hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa adanya keterlibatan masyarakat dalam pengerjaan RDTR Perkotaan Jember mampu meningkatkan optimalisasi pengerjaan RDTR. Melalui pendekatan FGD, terdapat peningkatan aspirasi dan kajian isu strategis lainnya yang disampaikan oleh masyarakat sasaran dengan luaran berbentuk Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta Analisa, dan Laporan Rencana RDTR Perkotaan Jember. Program ini juga memberikan hasil berupa database digital yang berisi tentang daa tabular, grafik, deskriptif, dan spasial yang terakumulasi dalam satu folder drive sehingga bisa di akses oleh masyarakat sasaran. Adapun saran yang dapat menjadi pertimbangan masyarakat sasaran yaitu diperlukannya koordinasi lebih kuat dan upgrading tenaga kerja dalam bidang digitalisasi data dan spasialisasi data sehingga mampu mengakumulasikan sendiri updating data di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H