Mohon tunggu...
Rahmah Afifah
Rahmah Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Disela Perkuliahan ini sesungguhnya merupakan bagian dari project pribadi. Lahir dari keluh kesah sebagai mahasiswa yang merasa sia-sia, Jika hasil begadangnya hanya tergeletak begitu saja. (2021-2025)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Alasan Mengapa Otak Selalu Dipenuhi Berbagai Pertanyaan

6 Januari 2023   23:30 Diperbarui: 7 Januari 2023   23:44 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa ingin tahu manusia selalu berkembang. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, akal yang dimiliki manusia lah yang menjadi sebabnya.

Apabila kita berbicara tentang fakta, ternyata rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan.

Dalam benaknya, manusia selalu bertanya (tentang apapun yang melintas atau terindra olehnya) karena adanya keingintahuan.

Pertanyaan yang Sering Muncul

Setidaknya jika dianalisis dapat kita temukan 3 pertanyaan yang sering muncul, Entah itu pertanyaan perihal benda, peristiwa, hingga keingintahuan tentang dirinya sendiri.

Tiga Pernyataan itu diantaranya meliputi :

  • Apa sesungguhnya (know what),
  • Bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan
  • Mengapa demikian (know why)

Tiga pernyataan itu, pasti dan selalu muncul dalam benak manusia. Entah itu pada akhirnya manusia memilih untuk langsung mencari jawaban atau hanya memendamnya dalam pemikiran.

Rasa Ingin Tahu Memberi Dampak Besar

Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam. Baik gejala alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos).

Serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.

Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia.

Rasa Ingin Tahu Memunculkan Pengetahuan

Pengetahuan yang diperoleh tadi, akhirnya tidak terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pancaindra saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun