Di Indonesia, seorang anak, pelajar bahkan mahasiswa yang menanyakan berbagai hal yang ia temui, Sering kali malah di lebeli sebagai sosok yang cari perhatian, sok  pintar, atau bahkan menghambat selesainya jam pembelajaran di kelas.
Kondisi seperti ini terjadi bukan hanya di sekolah, namun juga di rumah hingga lingkungan publik. Dampaknya pemuda Indonesia sering kali merasa kesulitan atau takut dalam menyampaikan pendapatnya.
Kembali Mengingat Pelajaran Di Bangku Sekolah
Tentunya hal seperti ini, sangat miris padahal jika kita mau untuk kembali sedikit me-review kembali pelajaran yang telah disampaikan saat SD mungkin.
Menyatakan bahwasanya makhluk hidup itu apabila dikelompokkan terdapat dua jenis. Yap betul, ada yang disebut anorganis dan organis. Tapi tahukah kita, jika masing-masing tadi memiliki tingkat tingkat dalam perwujudannya? Â
Nah untuk itu, mari kita cari tahu lebih dalam lagi agar bisa memahami darimana kebiasaan 'bertanya tentang banyak hal itu' berasal.
Anorganis : Benda Tunduk Pada Hukum Alam
Benda bersifat mati, artinya akan tetap dan tunduk pada hukum alam (deterministis). Sehingga dapat dikatakan bahwa benda anorganis tidak memiliki perilaku (amitude).Â
Karena benda itu sebenarnya tidak bergerak atas kemauan atau kekuatan sendiri. Melainkan ada tenaga pendorong yang berasal dari luar si benda itu.
Misalnya, kita ambil contoh udara dan air, Kita sepakat bahwa dua hal itu  mengalami pergerakan dari satu tempat ke tempat lain bukan?
Air yang mengalir dari atas kebawah atau udara yang berhembus. Namun gerakannya itu bukan disebabkan kehendaknya sendiri melainkan akibat dari adanya pengaruh alamiah yang bersifat abadi.
Organis : Makhluk Tunduk Pada Hukum Kehidupan
Selanjutnya perihal mahluk organis yang perlu digaris bawahi bahwa mereka memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku (biologis).