Mohon tunggu...
Rahmah Afifah
Rahmah Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Disela Perkuliahan ini sesungguhnya merupakan bagian dari project pribadi. Lahir dari keluh kesah sebagai mahasiswa yang merasa sia-sia, Jika hasil begadangnya hanya tergeletak begitu saja. (2021-2025)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sering Dilanda Banjir, Bagaimana Nasib Manusia?

31 Desember 2022   00:24 Diperbarui: 31 Desember 2022   00:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Banjir/canva.com

Melihat data informasi bencana yang dikelola oleh badan nasional penanggulangan bencana (BNPB), tercatat sekitar 15 kali bencana banjir terjadi di bulan Desember 2022.

Angka tersebut, terbilang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat. Meskipun perlu digaris bawahi bahwa banjir terjadi karena beragam faktor namun tetap saja manusia perlu waspada terhadap segala kemungkinan buruk.

Misalnya terjadi banjir air laut yang ternyata memiliki sebab diantara 2 hal yakni

Banjir Laut : Kenaikan Permukaan Air 

Antara tahun 1900-1990, rata rata permukaan air laut naik sekitar 1,2mm hingga 1,7mm per tahun. 

Sedangkan tahun 2000 keatas, angka rata-rata kenaikan permukaan laut menambah menjadi 3,2 mm hingga 2,4 mm per tahun.

Fenomena naiknya permukaan air laut secara ekstrim ini akan lebih sering dan meluas di seluruh dunia akibat pemanasan suhu.

Efek Secara Menyeluruh

Kenaikan suhu global berimbas pada gunung es di kutub utara dan selatan, yang mencair secara bertahap dan mendorong kenaikan permukaan air laut. 

Global warming mempengaruhi perubahan cuaca dan iklim. Musim dingin akan jadi pendek periodenya dan musim hangat mengalami periode yang lebih panjang. 

Kenaikan sebesar 1,5 derajat celcius ini mendorong situasi panas ekstrem di luar ambang batas selama ini, dalam kata lain gelombang panas menjadi lebih panas.

Banjir Laut : Penurunan Muka Tanah

Land sustenance, penurunan muka tanah karena adanya gerakan yang terjadi pada material di bawah tanah berupa gas, minyak, dan air. Biasanya terjadi di dataran aluvial, misalnya kota-kota besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun