Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd. seorang Guru Besar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam artikel yang berjudul 'Mengapa Kemampuan Menulis Mahasiswa Kita Sangat Rendah?' menceritakan kegelisahan nya.
Artikel tersebut menceritakan bagaimana pengalamannya dalam membimbing mahasiswa saat menyusun skripsi, tesis hingga disertasi.Â
Dan di lain kesempatan juga ia turut andil dalam menguji kelayakan proposal mahasiswa SI/S2/S3.
Ditambah dengan kewajibannya untuk mengampu beberapa matakuliah sehingga ia sering memberi tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah.
Cukup baginya untuk membuat beberapa catatan terkait kemampuan menulis mahasiswa Indonesia saat ini.
Mahasiswa dan Masalah KepenulisanÂ
Kekurangan mahasiswa di Indonesia adalah ketidakmampuan nya dalam menyusun kalimat.
Contohnya sering ditemukan kalimat yang terasa janggal, sulit di mengerti, bermakna ambigu, tidak memenuhi kaidah bahasa yang baik, bahkan cenderung menggantung -tidak selesai-.
Kenyataan tersebut diperkuat dengan ditemukannya budaya copy paste secara besar-besaran di kalangan mahasiswa. Sehingga banyak karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan, berulang kali disalin begitu saja.
Artinya karya tulis mahasiswa tidak orisinal -plagiat-.
Padahal seharusnya sebuah karya tulis ilmiah terdahulu itu perlu untuk dikembangkan, dianalisis, ditelaah, dibaca, dikomentari atau dikritik.Â