Mohon tunggu...
rahmah rahmudin
rahmah rahmudin Mohon Tunggu... -

wajah ketimuran

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siang Itu...

4 Januari 2013   07:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu sekitar pukul 11.30, di kantor YMP tempat dimana aku menambah wawasan pengetahuan.  Seperti biasanya, kubuka surat kabar dan mulai menyusunnya agar mudah membacanya. Ketika sedang membaca aku tertarik dengan satu berita tentang genk motor yang meresahkan warga dan menimbulkan korban jiwa seorang anak yang bernama azan bertempat tinggal di kelurahan baru jalan mas mansyur. Aku semakin penasaran dengan isi berita itu, hingga akhirnya kuputuskan untuk menyelidikinya. Sepulang kantor. Sekitar pukul 17.00 WITA tepatnya tanggal 10/10/2012, saya dan teman saya hendak menuju ke tempat kejadian perkara yang dialami seorang warga bernama azan (16 tahun) yang bertempat tinggal di kampung baru jalan mas mansyur, beritanya termuat di media cetak terbitan tanggal 8/10/2012-Radar Sulteng.

Kabarnya Ia mengalami pendarahan di kepala dan kaki yang terkena busur oleh para pelaku geng motor. Ironisnya

sampai detik ini palaku geng motor belum tertangkap. Menurut nenek korban “ saya terkejut ketika ada telfon dari rumah sakit anutapura bahwa cucu saya sedang mengalami musibah, dan ketika sampai saya tanya ke cucu saya tentang kejadian itu, rupanya dia tidak ada hubungannya dengan anak2x geng motor itu, selang beberapa menit cucu saya di rujuk kerumah sakit bayangkara “ tutur nenek yang akrab di panggil Hj. Hayana itu.

Setelah dua hari azan di perbolehkan pulang ke rumah, nah kami dapat titik terang dari perbincangan dengan nenek korban yang bersedia di wawancarai malam itu, azan adalah anak yang sangat nakal kesehariannya selalu keluyuran itu dikarenakan azan sangat di manja oleh neneknya, y karena kabarnya orang tua azan pisah dan masing-masing telah menikah (broken hoom), dan kemudian azan dirawat oleh neneknya sejak umur 7 tahun. Azan adalah tipe anak yang tidak suka di atur tapi sangat menyayangi nenenknya, tentu efek dari faktor manja tidak membatasi semua kainginannya.

“ Kalau minta apapun itu harus ada kalau tidak dia marah dan tidak mau pulang kerumah “ ujar menantu Hj. Hayana itu. Selama berbincang-bincang kami tidak bertemu dengan azan karena ia lagi-lagi keluar rumah seolah tidak merasa takut, dengan apa yang menimpanya.

Hikmah dari perjalanan singkat ini mengajarkan kami bahwa kasih sayang tidak dapat diukur dengan harta benda, harta benda hanya sebagai nilai untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan kasih sayang tak dapat diukur dalam hidup seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun