Terkadang satu atau beberapa kata zaman now bisa menyebabkan diri kita atau orang lain down, seperti kata 'baper' yang salah dipergunakan. Misalnya kita melakukan kesalahan pada orang lain, bukannya meminta maaf tapi malah bilang, "Cuma kayak gitu aja baper," sedangkan kita tidak tahu apa yang dia rasakan saat itu, apakah dia hanya menganggap ucapan tersebut sebagai candaan atau justru malah membuat mentalnya terpuruk. Jangan maen-maen!
Selain kata 'baper', yang sering keluar dari mulut anak muda zaman sekranag adalah kata 'anjay' atau 'anjir'. Ini juga bisa berbahaya untuk orang-orang introvert, memiliki hati yang kecil, dan yang tidak menyukai kata-kata kasar, loh. Karena kata tersebut bisa dibilang cukup kasar dan berpotensi merendahkan martabat lawan bicara. Kalau sudah salah dipergunakan bisa sampai dipidana. Pada channel youtube milik Lutfi Agizal pernah membahas kata tersebut dengan judul "Ngomong Anjay Bisa Merusak Moral Bangsa!!" Hati-hati dalam berbicara guys! Kalau kata pepatah "Lidah lebih tajam daripada pedang." Camkan itu!
Sakit mental juga bisa terjadi pada orang yang ditinggal oleh sang kekasih. Dilihat dari zaman ini banyak sekali pasangan yang memutuskan menikah. Menyebabkan mantan kekasih yang ditinggal menikah hilang kepercayaan, trauma, mengurung diri, dan jika tidak cepat-cepat diatasi bisa sampai bunuh diri. Maka dari itu, dalam Islam tidak diperbolehkan pacaran. Selain karena dosa dan tidak pernah diajarkan oleh para nabi sebelumnya, juga bisa mengakibatkan gangguan kepribadian dependen. Gangguan ini adalah gangguan yang sangat bergantung pada orang lain, tidak percaya diri dan merasa tidak bisa melakukan apapun jika sendirian. Siapa, nih, yang pacaran? Nggak takut punya gangguan mental kayak gitu? Mending jomblo nggak, sih? Bebas mau ngapain aja.
Gangguan mental yang sulit disembuhkan dan sering kita temukan adalah skizofrenia yaitu gangguan kejiwaan yang mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan sikap. Tak jarang yang mengidap penyakit ini sering berteriak karena dirinya tidak bisa membedakan kehidupan nyata dan khayalan; Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yaitu gangguan mental yang meliputi ketidakmampuan memusatkan perhatian, sulit fokus (mudah teralih), impulsif, dan hiperaktif. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf, biasanya terjadi pada anak-anak; Self-injury yaitu perilaku yang sengaja melukai diri sendiri dengan maksud tertentu tanpa niat bunuh diri. Umumnya yang mengalami gangguan mental sering melampiaskannya dengan cara ini. Dari penyakit yang disebutkan, bayangin aja coba gimana nasib mereka yang berjuang ngadepin penyakit itu?
Ini dia solusinya!
Cara mengatasi gangguan mental tergantung dari diri kita sendiri, entah dalam kurun waktu sebentar atau bahkan ada yang sangat sulit diatasi. Sehingga mereka yang kesulitan tetap terkurung dalam zona ketakutan. Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi penyakit mental walaupun tidak sepenuhnya bisa disembuhkan. Kita tidak boleh insecure dengan sering membanding-bandingkan diri kita terhadap keunggulan orang lain, karena sebenarnya hanya Allah yang menciptakan kelebihan setiap makhluk sesuai dengan porsinya masing-masing. Selain itu, cukup percaya dengan diri sendiri tanpa terpengaruh ucapan atau komentar orang lain. Hindari negative thinking, kurangi overthinking, dan selalu berpositif thinking. Bisa juga dengan melakukan suatu hal sesuai hobi yang mampu menenangkan hati, pikiran, dan fisik.
Terakhir hanya ingin mengingatkan. Jangan setres-setres, ya! Kalau sudah merasakan social battery low, maka istirahatlah! Lalu me-refresh pikiran dengan hal-hal yang positif dan hindari hal-hal yang negative. Semangat teman-teman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H