4. Rumi
Rumi, meskipun lebih terkenal dengan puisi dan filosofi, juga mengisyaratkan maqamat dalam karya-karyanya. Ia menekankan perjalanan spiritual sebagai pencarian cinta, di mana maqamat adalah langkah-langkah menuju pertemuan dengan cinta ilahi.
 5. Al-Hallaj
Al-Hallaj berbicara tentang maqamat sebagai penghalang yang harus dilalui untuk mencapai fana, yaitu kehilangan identitas diri dan pencarian akan Tuhan. Dalam pandangannya, maqamat harus dilalui dengan kesadaran penuh akan pengalaman spiritual.
 Beberapa Maqam yang Umum Dikenal
1. Tawbah (Pertobatan): Menyadari kesalahan dan berusaha memperbaiki diri.
2. Zuhd (Menjauh dari Dunia): Meninggalkan ketergantungan pada harta dan duniawi.
3. Sabar (Kesabaran): Menahan diri dari rasa sakit dan ujian.
4. Syukur (Rasa Syukur): Menghargai nikmat dan berkah Tuhan.
5. Mahabbah (Cinta): Mengembangkan cinta yang tulus kepada Allah.
6. Fana (Kehilangan Diri): Menghilangkan ego dan merasakan kehadiran Tuhan.
7. Baqa (Kekekalan): Menyadari kehadiran Tuhan yang abadi setelah fana.
Dengan memahami maqamat ini, seorang sufi berupaya untuk mendalami pengalaman spiritual yang lebih dalam dan mencapai kedekatan yang lebih besar dengan Allah.
Maqamat dan ahwal adalah dua konsep penting dalam tasawuf yang berkaitan dengan perjalanan spiritual seorang sufi. Berikut adalah persamaan dan perbedaan antara keduanya:
 Persamaan
1. Tujuan Spiritual : Keduanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
2. Proses Dinamis : Baik maqamat maupun ahwal adalah bagian dari perjalanan spiritual yang dinamis dan berkelanjutan.
3. Interdependensi : Maqamat dan ahwal saling terkait; maqamat memberikan kerangka kerja untuk memahami perkembangan spiritual, sementara ahwal mencerminkan pengalaman yang dialami dalam setiap tahap tersebut.
 Perbedaan
1. Definisi
  - Maqamat: Merujuk pada tahap-tahap atau posisi tertentu dalam perjalanan spiritual yang dicapai oleh seorang sufi. Setiap maqam merupakan pencapaian yang lebih tinggi dalam proses penyucian jiwa.
  - Ahwal: Merujuk pada keadaan atau pengalaman spiritual yang bersifat temporer dan sering kali berkaitan dengan pengalaman batin yang mendalam.
2. Karakteristik:
  - Maqamat: Bersifat lebih stabil dan terstruktur, sering kali dianggap sebagai langkah-langkah yang harus dilalui untuk mencapai tujuan akhir.
  - Ahwal: Bersifat lebih fluktuatif dan emosional, mencerminkan keadaan batin yang dapat berubah-ubah berdasarkan pengalaman dan keadaan spiritual saat itu.
3. Contoh:
  - Maqamat: Tawbah, zuhud, sabar, syukur, mahabbah.
  - Ahwal: Huzur (kehadiran), fana (kehilangan diri), baqa (kekekalan).
4. Fokus:
  - Maqamat: Fokus pada pengembangan diri dan pencapaian tahapan tertentu.
  - Ahwal: Fokus pada pengalaman emosional dan spiritual yang terjadi pada saat tertentu.
Dengan memahami persamaan dan perbedaan antara maqamat dan ahwal, seorang sufi dapat lebih jelas dalam menavigasi perjalanan spiritualnya dan mengeksplorasi pengalaman batin yang lebih dalam