Mohon tunggu...
rahmad joko lusiyanto
rahmad joko lusiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Amtenar

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salahkah Terlalu Baik?

24 Desember 2020   11:19 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:51 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Penyebab Orang Menjadi People-Pleaser?

Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan orang menjadi people-pleaser salah diantaranya adalah

1. Mengalami masa kecil bersama orang tua yang sangat mengekang

Hal ini wajar bagi seorang anak untuk merasa kalau mereka gk punya pilihan lagi selain mengikuti kata orang tua demi berlanjutnya hidup dan sosialnya. Nah, kebiasaan terlalu nurut inilah yang akan terbawa sampai anak itu sudah dewasa.

2. Memiliki pengalaman atau sedang terikat dengan orang yang rapuh

Misalnya, kamu mempunyai pengalaman tinggal dengan keluarga dengan gangguan depresi, karena kamu takut untuk memperburuk keadaan akhirnya ketika kamu bersosialisasi di luar rumah pikiranmu akan mengatakan bahwa orang di luar rumah itu sama dengan yang ada di dalam rumah. Jadinya semua keinginan yang kamu mau hanya bisa kamu pendam dan tak diungkapkan sampai kapan pun.

Bagaimana cara agar tidak menjadi People-Pleaser?

Pertama, kamu harus sadar bahwa kerabat, keluarga, pasanagn, dan teman kita sekarang adalah orang yang berbeda dari orang-orang yang pernah hidup dengan kita sebelumnya. Jika kamu ingin membantu orang silakan aja, tetapi kamu harus sadar dan menyesuaikan dengan kondisi setiap orang. Jangan disamakan antara kondisi si a pasanganmu dengan si b saudaramu. Karena semua orang mempunyai sifat dan keadaan yang berbeda. Jadi jangan memperlakukan orang yang sebelumnya tak pernah hadir dihidupmu sama dengan orang yang sudah lama datang di hidupmu.

Kedua, kamu harus sadar bahwa tidak semua bantuan yang kita berikan akan berdampak baik bagi orang lain. Ada bantuan yang menurut kita membantu, tapi sebenernya bantuan yang diberikan malah mencelakakan orang atau bahkan mencelakakan diri sendiri. Misalnya, kamu berusaha untuk tetap stay di hubungan yang toxic. Dalam hubungan ini kamu merasa pasanganmu ini gk bisa survive tanpa kamu. Kamu merasa dia gk bisa bahagia tanpa ada kamu di sampingnya atau kamu merasa bahwa kamu harus bantu dia untuk berubah.Padahal, bisa saja itu cuma bagian dari ketakutanmu aja.

"Setiap orang bisa berubah karena kesadaran masing-masing"

Kalau kamu berjuang untuk mengubah dirinya tapi pasangmu juga gk ada usaha, hasilnya ya nihil. Sia-sia. Apa yang terjadi? jadinya malah sama-sama sakit dan gk sehat buat kalian berdua. Maka dalam kasus seperti itu, merelakan adalah pilihan yang lebih baik.

Ketika kamu masih kecil, mungkin kamu belum mempunyai ketrampilan untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hatimu tanpa menyinggung. Semakin dewasa, kamu bisa belajar cara untuk mengkomunikasikannya dengan baik. Kita bisa kok mengatakan "ENGGAK" dengan menjelaskan maksud dan tujuan baik kita. Kita juga bisa menyatakan pendapat yang berbeda tanpa merendahkan lawan bicara. Kita pun juga  bisa untuk meninggalkan seseorang dengan cara berterima kasih atas perhatian yang sudah ia berikan selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun