Mohon tunggu...
Rahmadina RiftiaNovianti
Rahmadina RiftiaNovianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa Surabaya yang lahir di Surabaya, memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menolak Lupa, Universitas Brawijaya Angkat Isu Tragedi Kanjuruhan dalam Pameran Seni

2 Oktober 2024   14:42 Diperbarui: 2 Oktober 2024   14:44 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Brawijaya kembali menyelenggarakan pameran dengan mengangkat isu Tragedi Kanjuruhan yang diadakan di Fakultas Ilmu Budaya, dan berlangsung dari tanggal 26 September - 1 Oktober 2024. Acara ini diselenggarakan di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan tujuan untuk mengenang tragedi Kanjuruhan yang terlupakan, belum terurai namun dianggap usai

Menurut ketua pelaksana M. Febyzio Damansyah atau yang akrab disapa Zio, mengungkapkan bahwa pameran ini penting agar publik tidak melupakan peristiwa tersebut. Pameran ini menyajikan berbagai karya seni, seperti fotografi, lukisan, infografis, hingga karya sastra yang mengangkat tema seputar tragedi Kanjuruhan.

Sedikit berbeda dengan pameran tahun lalu yang berlangsung selama tujuh hari, tahun ini pameran hanya digelar selama enam hari, dengan acara terakhir adalah doa bersama di akhir kegiatan. Salah satu yang menarik perhatian pada pameran kali ini adalah adanya bongkahan bangunan Kanjuruhan yang saat ini sedang direnovasi.

Selain itu pameran tahun ini juga dilengkapi dengan infografis yang memberikan informasi tentang tuntutan yang diajukan dari keluarga korban dan jaringan solidaritas Kanjuruhan. Infografis ini diharapkan dapat menjadi bentuk kawalan untuk  perkembangan kasus dan langkah apa saja yang telah dilakukan.

Namun, dibalik terlaksana nya pameran kali ini juga terdapat beberapa tantangan yang dihadapi sebelumnya. Salah satunya adalah masalah perizinan, dimana adanya upaya provokasi dari pihak tertentu.

"kata mereka udah kalian gausah ikut-ikut karena merupakan isu kabupaten dan itu juga bukan ranah pendidikan" ujar Zio (29/09/2024).

Meskipun menghadapi sedikit kendala, pameran ini tetap mendapat sambutan oleh mahasiswa sekitar. Hingga saat ini, tercatat sudah 300-400 pengunjung yang hadir untuk melihat langsung pameran.

Zio berharap, melalui pameran ini, tragedi Kanjuruhan bisa terus diingat dan dikawal untuk mendapatkan keadilan yang sesungguhnya. Karena tragedi ini sudah tidak hanya lingkup kabupaten saja namun sudah menjadi isu internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun