Mohon tunggu...
Rahmadina RiftiaNovianti
Rahmadina RiftiaNovianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa Surabaya yang lahir di Surabaya, memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-Jalan di Sekitar UM, Surganya Pedagang Kaki Lima dan Kuliner Malang

5 September 2024   05:58 Diperbarui: 5 September 2024   06:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan sekitar Universitas Negeri Malang (UM) menjadi pusat keramaian yang tak hanya dipenuhi oleh aktivitas akademik. Tetapi juga oleh beragam pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai makanan.

Mulai dari makanan ringan hingga kuliner khas Malang seperti Kue Lapis Tugu, semuanya bisa ditemukan di sepanjang jalan ini. Kehadiran mereka menjadikan area ini sebagai salah satu destinasi kuliner di Kota Malang.

Jalan-jalan seperti Jalan Semarang, Jalan Surabaya, dan Jalan Veteran yang mengelilingi Universitas Negeri Malang ini selalu dipadati oleh pedagang kaki lima. Di sini, mahasiswa dan warga sekitar bisa menikmati beragam pilihan kuliner yang menggugah selera. Mulai dari camilan sederhana seperti pentol, kentang, hingga makanan berat seperti nasi goreng, ayam geprek, dan pecel, semuanya tersedia dengan harga terjangkau.

Selain makanan sehari-hari, kawasan ini juga dikenal dengan kuliner khas Malang yang cocok dijadikan oleh-oleh. Salah satunya adalah Kue Lapis Tugu Malang yang terkenal dengan tekstur lembut dan rasa yang khas. Banyak mahasiswa dan wisatawan yang membeli kue ini untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.

Pada malam hari, suasana di sekitar UM semakin hidup dengan pedagang makanan yang menjual aneka hidangan malam seperti martabak, roti bakar, dan minuman es yang beragam varian. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa yang mencari tempat bersantai setelah seharian beraktivitas di kampus.

Keberadaan para pedagang kaki lima ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak dari mereka adalah warga setempat yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendukung penghidupan mereka.

Alasan lain banyaknya pedagang kaki lima di sekitar kampus, tak lain adalah lokasi yang sangat strategis. Dari sudut pandang pedagang kaki lima, tentu saja mereka membutuhkan lokasi berjualan strategis. Sehingga produk dagangannya bisa terjual habis, guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, tingginya aktivitas perdagangan di sepanjang jalan ini juga menimbulkan beberapa tantangan. Masalah kebersihan dan kemacetan menjadi perhatian yang harus terus diupayakan solusinya oleh pihak kampus dan pemerintah kota. Meskipun itu, upaya ini tidak mengurangi antusiasme para pedagang dan pengunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun