Keynesianisme, atau teori Keynes, merupakan suatu gagasan sistem ekonomi yang didasarkan pada pemikiran John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris di abad ke-20. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa pemerintah dapat dan harus campur tangan dalam ekonomi untuk meringankan penderitaan akibat pengangguran. Krisis keuangan global 2008 mendorong kebangkitan dukungan untuk ekonomi Keynesian di antara pembuat kebijakan dan kemudian di antara para akademisi.Â
Kemunculan kembali Keynesianisme 2008--2009 adalah suatu fenomena pada tahun 2008 dan 2009 yang memunculkan kembali minat terhadap ekonomi Keynes di antara para pembuat kebijakan di negara-negara maju. Namun, pengaruh teori Keynes melemah pada tahun 1970, karena kritik dari para ahli ekonomi yang kurang optimis tentang kemampuan campur tangan kebijakan pemerintah untuk secara positif mengatur perekonomian.
Artikel ini bertujuan untuk membahas relevansi konsep Keynesianisme dalam mengatasi krisis ekonomi, serta untuk mengeksplorasi dampak dan implikasi penerapan sistem ekonomi Keynesian dalam konteks krisis ekonomi global.
Relevansi Konsep Keynesianisme dalam Mengatasi Krisis Ekonomi
Keynesianisme memiliki relevansi yang signifikan dalam mengatasi krisis ekonomi. Teori ini menekankan pentingnya campur tangan pemerintah dalam merespons krisis ekonomi, terutama melalui kebijakan fiskal dan moneter. Keynesianisme memberi inspirasi utama bagi para pembuat kebijakan ekonomi di negara-negara maju Barat sejak akhir Depresi Besar sampai awal 1970-an. Pengaruh teori Keynes melemah pada tahun 1970, namun krisis keuangan global 2008 mendorong kebangkitan dukungan untuk ekonomi Keynesian di antara pembuat kebijakan dan kemudian di antara para akademisi.
Dalam menghadapi krisis ekonomi, penerapan konsep Keynesianisme dapat memberikan solusi yang efektif. Beberapa solusi yang dapat diimplementasikan antara lain:
- Meningkatkan pengeluaran publik untuk merangsang permintaan agregat dan mengurangi pengangguran.
- Menurunkan suku bunga untuk mendorong investasi swasta.
- Menerapkan kebijakan fiskal ekspansif, seperti pengeluaran infrastruktur dan program stimulus ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H