Mohon tunggu...
Eko Rahmadian
Eko Rahmadian Mohon Tunggu... Lainnya - Sustainable Tourism-Enthusiast

PhD Student at University of Groningen

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bagaikan Kembali ke Abad Pertengahan di Kota Amersfoort

17 Juli 2020   17:33 Diperbarui: 18 Juli 2020   20:31 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanda bukan hanya Amsterdam, Den Haag, Rotterdam atau Leiden saja. Bagi anda yang tertarik menelusuri kota yang kaya akan sejarah, Amersfoort merupakan salah satu pilihannya. Berkunjung ke kota ini, ibarat memasuki lorong waktu kembali ke Abad Pertengahan, atau sebelum abad ke-16. 

Hal ini terlihat dari suasana di tengah kota, konstruksi bangunan, monument, dan tentu saja museum. Berjarak 42 km dari Amsterdam, atau sekitar 34 menit perjalanan dengan kereta, Amersfoort merupakan bagian dari Provinsi Utrecht dengan penduduk sekitar 150 ribu jiwa. 

Nama Amersfoort sendiri seakan tenggelam bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Belanda, bahkan di kalangan penduduk dalam negeri sendiri, Amersfoort lebih dikenal sebagai salah satu hub transportasi, khususnya kereta karena banyak menjadi tempat transit dari satu kota menuju kota lainnya karena lokasinya yang cukup strategis yaitu di tengah Negara Belanda.

foto pribadi
foto pribadi
Ketika Anda berjalan-jalan di pusat kota Amersfoort yang indah, Anda akan menapaki infrastuktur yang sudah berusia berabad-abad, namun terawat dengan sangat baik. 

Dimulai dari Koppelpoort yang merupakan kombinasi gerbang kota dan gerbang air, satu-satunya di Belanda, yang dibangun pada tahun 1425 M, anda dapat menyusuri jalan di sepanjang kanal yang jika diperhatikan memiliki arsitektur bangunan yang berbeda dibandingkan kota-kota lainnya di Belanda. 

Hampir semua kota di Belanda memiliki kanal, sebab kanal merupakan jantung kehidupan yang berfungsi sebagai jalur transportasi, drainase, pertahanan hingga saluran pembuangan. 

foto pribadi
foto pribadi
Sebagai pelajar Indonesia di Belanda, saya sangat senang memperhatikan perbedaan arsitektur antara satu kota dan kota lainnya. Semakin tua kota tersebut, semakin saya terhipnotis dan berjalan jauh hingga masuk ke gang-gang kecil untuk memperhatikan bagaimana rapi, indah dan terawatnya kota tersebut, seakan tak lekang dimakan zaman. 

Tentu, sekaligus belajar bagaimana mereka menata kota, menyediakan infrastruktur, menjaga kebersihan dan mengatur pariwisata agar bisa berkelanjutan (sustainable). 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Amersfoort juga memiliki berbagai museum seperti The Mondrian House (tempat kelahiran pelukis Piet Mondrian), Dutch Cavalry Museum (galeri kavaleri dan tank militer Belanda), hingga Kunsthal yang memamerkan berbagai seni modern atau masa kini. 

foto pribadi
foto pribadi
Puas berkeliling kota, anda dapat singgah di berbagai kafe atau restoran di tengah kota untuk beristirahat sekedar menikmati kentang goreng sambil menyeruput kopi atau coklat hangat dengan suasana khas Middle Ages, atau Abad Pertengahan, yang dijamin akan memberi sensasi ketenangan dan kedamaian ditengah hiruk-pikuknya kesibukan bekerja di era modern saat ini. 

foto pribadi
foto pribadi
Plus, bila anda berkunjung di musim panas seperti sekarang, tentu akan mendapatkan bonus sinar matahari serta keindahan langit biru dan awan rendah khas langit benua Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun