Mohon tunggu...
Rahmadia Amalina
Rahmadia Amalina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Stay Calm

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Kognitif Vygotsky: Bagaimana Perkembangan Kognitif Anak Melalui Lingkungan Sosial

21 Oktober 2023   21:57 Diperbarui: 21 Oktober 2023   22:12 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dapat diketahui perkembangan kognitif sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Perkembangan kognitif juga sangat penting bagi perkembangan manusia secara keseluruhan. Pada awal kehidupan, perkembangan kognitif memungkinkan bayi untuk belajar tentang dunia di sekelilingnya melalui keterampilan sensorik dan motoriknya, dan pada tahap selanjutnya memungkinkan mereka untuk memahami konsep-konsep yang abstrak dan  lebih kompleks. 

Dalam bidang pendidikan, memahami perkembangan kognitif  penting untuk mengembangkan strategi dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Memahami tahapan perkembangan kognitif dan konsep yang mendasarinya memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran  dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Perkembangan kognitif juga memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan  memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berpikir kreatif berhubungan dengan perkembangan kognitif. Dengan meningkatkan dan menyempurnakan kemampuan kognitif, individu dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam bekerja dan dalam kehidupan sehari-hari secara umum.

Menurut Vygotsky, semua individu berkembang dalam konteks sosial. Semua perkembangan intelektual, termasuk makna, ingatan, pemikiran, persepsi, dan kesadaran, bergerak dari ranah antarpribadi ke ranah antarpribadi dalam diri individu. Mekanisme yang mendasari fungsi mental yang lebih tinggi adalah penyalinan interaksi sosial. 

Perkembangan kognitif yang terjadi pada setiap individu terjadi pada saat individu mendapatkan yang namanya pengalaman baru atau dapat memecahkan masalah. Dalam upaya yang namanya mendapatkan pemahaman kognitif individu akan memadukan yang namanya pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sehingga muncul pengertian baru. Teori Vygotsky menekankan pada interaksi dengan sosial, kultural historis dan individual sebagai kunci dari perkembangan manusia. Vygotsky fokus pada tiga faktor sebagai berikut.

  •  Budaya (Culture)

Vygotsky menyatakan bahwa hal terpenting yang berpengaruh terhadap pembentukan pengetahuan seorang anak adalah budaya dan lingkungan sosialnya. Lagu, bahasa, kesenian, dan permainan dapat menjadi sarana belajar bagi anak-anak. Vygotsky juga berpendapat bahwa anak-anak belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan orang lain dan lingkungannya sehingga budaya berpengaruh terhadap proses belajarnya. Cara berpikir seseorang diyakini Vygotsky harus dipahami berdasarkan latar sosial budaya dan sejarahnya.

  • Bahasa (Language)

Vygotsky berpendapat bahwa bahasa memiliki peran penting dalam proses perkembangan kognitif seorang anak. Menurutnya, perkembangan bahasa memiliki kaitan yang erat dengan perkembangan kognitif.

  • Zona perkembangan proksimal (zone of proximal development atau ZPD)

Vygotsky mengembangkan konsep kognitif zona belajar. Vygotsky berpendapat bahwa terdapat dua tingkat perkembangan seseorang, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Zone of actual development (ZAD) terjadi ketika siswa dapat menyelesaikan tugas mereka sendiri. Di zona ini, siswa mandiri. Sementara itu, orang dewasa atau teman sebaya dibutuhkan dalam zone of proximal development (ZPD) untuk membantu siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa bantuan. ZPD adalah kesenjangan antara apa yang peserta didik itu mampu melakukannya secara mandiri, dan apa yang mungkin mereka butuhkan untuk membantu dalam pencapaian.

Adapun scaffolding yang merupakan ide penting lain yang diperkenalkan oleh Vygotsky. Scaffolding mengacu pada bantuan atau dukungan yang diberikan kepada anak yang lebih matang atau  mampu menyelesaikan tugas atau permasalahan yang lebih kompleks dari tingkat perkembangan kognitif anak yang sebenarnya. Seperti halnya guru membantu anak-anak dan kemudian memberi mereka tanggung jawab agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya sendiri. Dukungan yang dapat diberikan  guru berupa teguran, petunjuk, dorongan, dan semangat dalam pemecahan masalah untuk membantu anak menjadi lebih bertanggung jawab. Ketika anak menjadi lebih mampu, semakin sedikit bantuan yang diberikan. Oleh karena itu, kerangka ini digunakan untuk membantu anak  mencapai batas atas  zona perkembangan proksimal anak. Perbedaan mendasar antara Piaget dan Vygotsky adalah  Piaget percaya pada pendekatan konstruktivis terhadap anak, dengan kata lain cara anak berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan Vygotsky percaya bahwa belajar diajarkan melalui sosial dan budaya.

Teori vygotsky ini dapat di implikasikan dalam pembelajaran seperti terjadinya Interaksi sosial dalam pembelajaran, serta jangan hanya dibatasi dalam bentuk kegiatan interaktif di kelas, tetapi juga mencakup interaksi siswa dengan konteks sosial budaya yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Dapat kita simpulkan bahwa teori Vygotsky menekankan pada pengaruh lingkungan sosial maupun budaya dalam perkembangan kognitif anak. Dengan begitu pentingnya kita mempeajari bagaimana kognitif anak berkembang, dengan mempelajari beberapa teori-teori tentang perkembangan kognitif dapat membantu dalam menyelesaikan suatu permasalahan di zaman ini. Bahwa teori perkembangan kognitif Vygotsky ini berpengaruh sekali pada zaman modern sekarang, dimana kita sebagai manusia selalu berinteraksi sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun