Gema takbir berkumandang dari tadi malam hingga pagi hari ini, tanda bahwa kita telah memasuki 1 Syawal 1440 sebagai hari Raya Idul Fitri bagi umat islam di seluruh dunia.
Di hari yang fitri ini, senyum kebahagian terlintas disetiap wajah orang-orang yang pergi ke-tanah lapang untuk menunaikan Sholat Ied. Baru setelah pulang, mereka berkumpul satu keluarga untuk saling maaf memaafkan.Â
Tak cukup sampai disitu, tradisi yang masih membudaya di kala lebaran adalah bersilaturahmi ke sanak saudara. Pertama-tama mulai dari tetangga, kemudian saudara yang agak jauh hingga ke-teman lama.
Pada saat silaturahmi inilah seringkali kita dijamu, kita dimanjakan oleh berbagai jenis makanan yang dihidangkan di meja. Tak lupa, segelas sirup atau teh manis juga dibuatkan untuk menyambut kita sebagai tamu.
Minum sirup atau teh manis memang tidak salah, selama masih dalam jumlah yang wajar. Akan tetapi, pada saat lebaran biasanya kita disuguhkan minuman manis setiap kali masuk rumah. Ketika kita bersilaturahmi ke-10 rumah maka kemungkinan kita disuguhkan minuman manis sebanyak 10 gelas.
Jika di kota-kota besar mungkin masih jarang hal yang seperti ini, karena biasanya sudah beralih ke-minuman instan. Tapi di desa-desa seperti di lereng gunung Magelang misalnya, minuman dalam gelas itu hal yang wajib. Bahkan tidak hanya sekadar minum, tapi juga makan. Jadi setiap berkunjung ke-rumah, pasti ditawari untuk makan besar.
Risiko Diabetes
Minum-minuman seperti sirup dan teh manis, mengandung gula yang sangat banyak. Jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu diabetes yang sangat membahayakan bagi tubuh.Â
Baca juga : 10 Makanan Enak di Jogja Yang Bikin Ketagihan
Sakit Tenggorokan