Perbankan syariah telah mengalami evolusi yang signifikan seiring dengan perkembangan teknologi digital. Sebagai bagian integral dari sistem keuangan global, perbankan syariah menggabungkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dengan praktek keuangan modern, menciptakan sebuah paradigma baru dalam dunia perbankan. Transformasi digital dalam industri perbankan syariah tidak hanya mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mengubah cara lembaga keuangan ini berinteraksi dengan nasabah dan menyediakan layanan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Penggunaan teknologi blockchain telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena potensi yang dimilikinya untuk mengubah industri keuangan. Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data secara terdesentralisasi dan transparan. Teknologi blockchain menggunakan kriptografi yang kuat dan mekanisme konsensus yang terdesentralisasi untuk memastikan keamanan dan integritas data. Ini dapat membantu mengurangi risiko kecurangan dan manipulasi dalam transaksi keuangan perbankan syariah. Selain itu, penggunaan teknologi blockchain juga dapat meningkatkan transparansi dalam transaksi keuangan. Dalam perbankan syariah, transparansi sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Dengan menggunakan teknologi blockchain, informasi transaksi dapat diakses secara terbuka dan terverifikasi oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk otoritas syariah.
Penggunaan teknologi blockchain juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perbankan syariah. Proses otomatisasi yang terjadi dalam teknologi blockchain dapat mengurangi biaya administrasi dan waktu pemrosesan transaksi. Selain itu, teknologi blockchain dapat memfasilitasi transaksi lintas batas dengan lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, dan meningkatkan likuiditas pasar.selain itu sistemTeknologi Blockchain memiliki persamaan dengan buku kas digital yang mudah diakses dimanapun dan kapanpun tanpa adanya pihak ke-tiga. Sehingga transaksi menjadi lebih transparan dan aman dari kegiatan penyelewengan data, korupsi, dan pencucian uang jika diatur secara tepat.
Namun selain kebermanfaatan,terdapat 3 aspek peluang dan tantangan penerapan teknologi Blockchain pada Perbankan Syariah di Indonesia; Pertama, aspek sumberdaya manusia yang merupakan kunci untuk peningkatan sistem ekosistem Blockchain di Indonesia. Solusi permasalahan tersebut memerlukan kolaborasi semua pihak (pemerintah, akademisi, organisasi, masyarakat, dan pihak swasta) demi menciptakan talenta digital di Indonesia yang kredibel. Ke-dua, meningkatnya penetrasi internet dan transaksi di sistem Blockchain mengharuskan adanya pemerataan internet dan memperbesar blocksize. Ke-Tiga, Perlu adanya regulasi yang spesifik dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terkait penggunaan teknologi Blockchain di Lembaga Keuangan Syariah, Optimalisasi tata kelola data yang aman, serta tersedianya mekanisme audit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI