Mohon tunggu...
rahma dewi
rahma dewi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang karyawati swasta di batam,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Dua Raja

4 Januari 2010   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Alkisah ada sebuah negeri yang yang di pimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana, Rakyat hidup rukun dan makmur, tak ada persoalan yang sangat berarti di kala itu. Selain bijaksana, raja juga seorang dermawan dan berakhlak mulia pendek kata dia adalah raja yang sempurna.. waktu pun berlalu dan tiba-tiba sang raja menderita sakit berat..

Para tabib istana pun berkumpul mereka berusaha mencari obat yang paling mujarab untuk kesembuhan sang raja, Akhirnya mereka mengetahui bahwa obat yang paling pas adalah dengan memakan buah yang khas tubuh di negeri tersebut. Namun sayang nya buah tersebut hanya berbuah pada musim tertentu, dan saat itu pas saat musim buah tersebut.. Namun Allah berkata lain, buah tersebut tak sebutir pun yang allah tumbuhkan..semua bunga bakal buah gugur, Alhasil sebutir pun benar-benar tak berhasil berbuah.. dan akhirnya… sakit raja semakin parah.. terus menerus , tak ada obat selain buat tersebut.. dan akhirnya.. raja meninggal dunia.. hiks..hikss..

Setelah raja meninggal.. rakyat pun mencari penggati raja yang baru, persaingan dan aksi politik tak dapat di hindari.. Berbagai makar dan tebar pesona pun menjadi intrik demi sebuah kekuasaan.. yachh beti ma negara kita gitu.. Dan akhirnya..terpilihlah raja yang menggantikan posisi raja pertama.. namun sayang nya raja terpilih yang baru jauh berbeda dengan raja sebelumnya.. cita-cita untuk menjadi lebih bahagia hanya di awal saja.. justru rakyat miskin makin merana.. olala.. ini mah kayak film india ya.. oke lanjutt..

Raja kedua memerintah dengan kejam dan diktator.. banyak rakyat kecil dan besar yang di dhalimi..selain itu raja juga terkenal berakhlak buruk dan ga banget gitu dechh.. namun tiba-tiba anugrah pun tiba..raja sakit dengan tiba-tiba.. sakit yang serupa dengan raja pertama, dan saat itu bukan pula saat musim buah yang telah di tentukan sebagai obat satu-satunya.. Namun Allah swt berkata lain.. dengan kehendaknya Allah tumbuh kan buah tersebut ..alhasil si raja nyebelin sembuh donk?? ya iyalahh si raja sembuh.. sang raja pun bahagia.. senang sekali.. dia makin pede bukanya bersyukur.. dan merubah perilaku..semua manusia pun heran.. kenapa dengan Allah?? kenapa dengan tuhan kita?? ada yang salah kah?? kenapa yang baik di bikin susah yang jahat di bikin mudah…??? para malaikat pun banyak yang protes.. ya Allah.. ini gi mana sichh kan kasian para rakyat kecil.. kata malaikat.. lalu Allah pun berkata..” “Kalian semua tenang saja.. raja yang baik sengaja aku buat cepat meninggal karena aku ingin penderitaan sakitnya membayar dosa-dosa kecilnya..no body perfect kan.. so ketika dia menghadap kepada ku.. dia udah dalam kondisi bersih, sebersih-bersihnya.. masuklah dia kedalam surga ku.. aku rindu orang-orang yang berhati iklas, pemimpin yang bijaksana, penguasa yang adil dan manusia yang berakhlak mulia” dan untuk raja yang dhalim aku sengaja menyembuhkannya.. sebagai bayaran atas sedikit perilakunya yang ada baiknya juga sedikit..sehingga kelak ketika dia menghadap ku.. haknya telah aku tunaikan dengan cara memberinya kesembuhan namun sayang setelah sembuh dia lupa membayar hak ku.. dan hak orang -orang yang di dhalimi.. sehingga ketika dia menghadap ku.. yang ada hanya tubuh yang kotor, sekotor-kotornya.. tak ada celah kebaikkan sedikit pun yang membuatnya bisa aku pertimbangkan untuk masuk ke surga ku.. tetang hal baik nya yang pernah di lakukan?? aku sudah bayar dengan kesembuhannya..” para malaikat pun diam seraya sujut di hadapan allah.. ya tuhan ku.. engkau lah yang maha tahu, lindungi kami dari sifat sombong dan dhalim.

Dewod

NB : Kisah ini cuma denger dari temen terus di modifikasi sendiri..semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun