Mohon tunggu...
Rahmad Bakti Santosa
Rahmad Bakti Santosa Mohon Tunggu... -

suka petualangan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sensasi Bebek Sinjay Madura

13 Desember 2012   03:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:45 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah anda penggemar bebek? Apakah anda juga tertantang dengan hantaman cabe di lidah anda? Bila memang demikian, tidak ada salahnya jika pada suatu saat anda berkunjung ke Surabaya, sempatkan lah untuk sejenak singgah di sebuah rumah makan yang berlabel “Bebek Sinjay”.

Bila anda bepergian ke Surabaya, sebaiknya jangan hentikan langkah kaki anda hanya berujung di kota pahlawan ini. Cobalah untuk sejenak menyempatkan diri menyeberang ke Pulau Madura melalui jalur darat. Yup, tentu saja harus melewati jembatan Surabaya – Madura atau lebih dikenal dengan sebutan Suramadu. Jika anda gila foto ditempat-tempat yang baru, boleh lah untuk mencoba foto-foto di tengah jembatan  Suramadu ini. Tapi sebentar saja, jangan terlalu lama, sebab pemakai jasa jembatan Suramadu memang tidak diperkenan untuk  berhenti di tengah jalan buat berfoto-foto ria. Kalau ketahuan oleh petugas patroli maka anda bakalan ditilang.

Hal tersebut memang pernah saya coba ketika beberapa waktu yang lalu saya mempunyai kesempatan menyambangi Pulau Madura untuk yang pertama kalinya. Begitu saya tiba di Surabaya, saya bergegas naik taksi bandara untuk menuju hotel tempat kami menginap yaitu di Hotel Oval tidak jauh dari Kebun Binatang Surabaya. Hotelnya lumayan bagus, kamar dan lingkungannya cukup bersih. Harga kamar standar (paling murah) pada bulan Juni 2011 sebesar 380.000 rupiah. Setelah selesai meletakkan tas ransel, saya dan teman-teman kembali menuju taksi lagi melaju menuju Pulau Madura. Taksi kami carter seharga 200 ribu rupiah untuk rute Surabaya – Bangkalan Madura (PP). Kami sempat kagum dengan bangunan jembatan Suramadu. Sesampai di tengah-tengah jembatan, kami pun segera keluarkan kamera saku digital dan jeprat sana jepret sini. Puas berfoto-foto, gas mobil pun dipacu menuju sasaran utama yakni “Bebek Sinjay”.

Berdasarkan papan nama yang terpampang di depan warung makan, Bebek Sinjay terletak di Jalan Raya Ketengan No. 45 Bangkalan Madura. Waktu tempuh dari Surabaya hanya sekitar 1 jam perjalanan. Cukup dekat bukan? Nama Warung Makan Bebek Sinjay memang sudah banyak dikenal orang, walaupun mungkin masih cukup awam bagi sebagian orang. Terlebih lagi ketika warung makan ini pernah dijadikan lokasi syuting acara wisata kuliner salah satu televisi swasta, semakin menambah rasa penasaran para pecinta kuliner. Begitu kami tiba di tempat makan, kami cukup heran karena begitu banyak mobil yang parkir namun sepertinya asal-asalan. Pengunjung yang sedemikian banyak tetapi tidak didukung oleh penyediaan tempat parkir yang memadai. Kami pun lantas turun dan jalan menuju tempat makan. Lagi-lagi kami dibuat heran karena ternyata antriannya lumayan banyak. Saya pun mengusap dahi, karena saya yang ditugasi untuk mengantri. Awalnya saya sempat bingung pada saat mengantri karena baru pertama kali makan di sini. Tengok sana tengok sini. Akhirnya saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepada sesama pengantri. Dan ternyata benar. Saya ikut di barisan antrian orang-orang yang sudah mempunyai nota pesanan dan sudah membayar. Sedangkan saya masih belum memiliki nota pesanan menu. Halah…lumayan terbuang sia-sia waktuku. Apalagi saat itu memang pas dengan jam makan siang, sehingga membuat perut makin gak karuan bunyinya. Saya pun pindah lokasi mengantri ke rombongan orang-orang yang baru datang.

1355369505743658748
1355369505743658748
Cara memesan bebek sinjay memang agak merepotkan. Hal ini dapat dimaklumi mengingat jumlah pengunjung memang sangat banyak dan pesanannya pun dalam jumlah yang banyak. Katanya sih karena terkenal dengan harganya yang murah tapi nikmat. Sebelum memesan menu kita harus mengantri untuk mendapatkan nota pesanan sekaligus melakukan pembayaran tunai. Pada saat saya mengantri, ternyata pelayanan nota pesanan belum dibuka alias belum dilayani, karena kru warung makan sedang menghabiskan nota pesanan yang masih menumpuk sebelumnya. Akibatnya saya pun harus rela berdiri antri untuk mendapatkan nota pesanan tersebut. Bahkan saking tidak ada pekerjaannya karena hanya diam berdiri, ada seorang pengunjung yang antri, turut membantu kru warung makan dalam melayani pembeli.

Setelah berdiri antri selama lebih kurang satu jam, pelayanan nota pesanan pun akhirnya dibuka. Saya yang berdiri persis di depan meja sang pelayan akhirnya dapat mendapatkan nota pesanan. Segera saja saya pesan 6 (enam) porsi bebek sinjay lengkap dengan minuman, padahal saya dan teman hanya berempat. Saya pesan lebih karena untuk balas dendam atas antrian yang cukup membuat kaki pegal dan berkeringat. Hehee. Kalau tidak salah satu porsi bebek sinjay dibanderol dengan harga 7500 rupiah (kalau tidak salah lho), jelas murah banget.

13553697351318488485
13553697351318488485

Ternyata perjuangan untuk menyantap bebek sinjay belum berakhir sampai di situ. Kami harus menunggu lagi si pelayan mengantar pesanan ke meja kami. Haduh. Segera saja saya hampiri salah seorang pelayan dan saya kasih uang sedikit uang sebagai pelicin agar pesanan kami di dahulukan. Barangkali hal ini boleh ditiru. Heheee. Ternyata memang benar, dalam waktu yang tidak lama pesanan kami sudah tersaji di meja dan siap untuk disantap. Buat teman-teman yang tertarik untuk mencicipi bebek ini, lebih baik jangan datang pas jam makan siang karena dapat dipastikan tempat makan ini akan dipenuhi pengunjung. Jangan juga datang terlalu sore karena seperti biasanya bebek sinjay sudah habis di siang hari.

Bebek kami pun tiba. Di piring saya terlihat nasi, satu potong bebek, dan sambal mangga. Wow…sambal apakah ini? Sambal ini lah yang menjadi cirri khas bebek sinjay selain rasa dan keempukan bebeknya. Bagaimana dengan rasa sambalnya? Selama kami makan bebek, tanpa terasa keringat bercucuran di wajah kami. Pedasnya gila benerrrr. Bahkan muka teman saya sempat memerah dibuatnya. Rasa sambalnya memang agak berbeda dengan sambal biasanya karena rasa mangganya memang agak dominan. Pokoknya enak banget sambalnya. Daging bebeknya juga sangat empuk. Bumbunya pun benar-benar meresap sampai ke dalam. Satu potong bebek rasanya masih belum cukup untuk mengobati rasa penasaran saya terhadap bebek yang katanya cukup terkenal di Pulau Madura ini. Jika suatu saat saya kembali ke Madura lagi, dapat dipastikan bebek sinjay menjadi tempat yang wajib dikunjungi lagi. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun