Penentuan Besaran Asuransi Jiwa dengan Model Apportionable Fractional Premiums Mortaliy Table with Interpolation Kostaki Method

Dalam Penelitian Nur Iriana, Ika Purnamasari dan Yuki Novia Nasution
mengatakan Pada dasarnya dalam kehidupan, manusia dapat menjamin keamanan dirinya serta keluarganya dari risiko-risiko yang membahayakan kesehatannya. Mulai dari risiko sakit, kecelakaan, kerugian, hingga risiko kematian yang selalu datang dan tidak dapat diprediksi kapan dan karena apa terjadi. Salah satu cara meminimalkan risiko adalah dengan mengikutsertakan diri dalam program asuransi. Asuransi jiwa adalah sebuah janji dari perusahaan asuransi kepada nasabahnya bahwa apabila nasabah mengalami risiko kematian dalam hidupnya, perusahaan asuransi akan memberikan santunan kepada ahli waris.

Winda Sri Wulandari dkk. dalam penelitiannya menjelaskan mengenai
Asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara dua orang atau lebih,
dimana seorang penanggung memberikan pengganti berupa uang kepada
tertanggung yang mengalami kerugian, kerusakan, kehilangan, ataupun peristiwa
tak menentu yang mungkin saja terjadi. Pada asuransi jiwa seumur hidup besarnya
nilai premi bersih yang akan dibayarkan oleh pemegang polis merupakan syarat
diperolehnya perlindungan asuransi. Dipilihnya premi tunggal bersih dikarenakan besarnya premi yang dibayarkan akan sama untuk setiap tahunnya, sehingga dapat meringankan pemegang polis. Perhitungan premi ini dilakukan dengan maksud mempersiapkan kondisi keuangan pribadi dalam mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ratna Syamsiar yang menungkapkanbahwasannya Setiap orang pasti memiliki risiko terhadap jiwa dan raga yang perlud ilindungi dari bahaya yang tidak dapat diprediksikan. Kekhawatiran tersebutm endorong seseorang untuk mengusahakan perlindungan terhadap dirinya sendiri atau keluarganya dari berbagai bahaya yang mengancam, namun jika terjadi suatuk eadaan yang tidak diinginkan seperti kematian, sakit atau bahkan cacat, akanl ebih baik jika seseorang yang menderita tersebut mendapat bantuan dana ataus antunan dari pihak-pihak tertentu untuk dapat membantu suatu perubahank eadaan financial dari suatu keluarga. Asuransi jiwa dan investasi pada dasarnyam erupakan variasi bentuk dari jasa perlindungan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa. Asuransi jiwa dikatakan memiliki fungsi investasi dan fungsi tabungan karena tertanggung akan menerima kembali premi yang dibayar selama menjadi tertanggung sebagai uang santunan ataupun sebagai uang pengembalian. 

Sebagaimana dalam jurnal utama Muhammad Nor Abdul Rajak dkk. yaitu Menurut Sembiring perusahaan asuransi jiwa menghitung semua premi asuransi jiwanya berdasarkan tabel mortalita. Tabel mortalita menunjukkan tingkat kematian yang diperkirakan terjadi setiap tahun dalam setiap kelompok umur. Setiap orang yang mengasuransikan jiwanya pada seuatu perusahaan asuransi,berarti sepakat terhadap suatu kontrak(polis) tertulis antara orang tersebut dengan perusahaan. Besarnya santunan dan waktu pembayaran hanya bergantung pada lamanya waktu saat asuransi diterbitkan sampai tertanggung meninggal. Perhitungan premi dan pengembalian premi menggunakan asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran semesteran, kuartalan, dan bulanan dengan santunans ebesar Rp 442.000.000. Usia yang digunakan mulai dari usia 20-60 tahun.

Dalam jurnal penelitian M.Thoriqul Huda dkk. yang mengatakan Adakalanya makhluk hidup memiliki waktunya untuk menikmati kehidupan, dan
adakalanya manusia harus meninggalkan kehidupan untuk merasakan kematian.
Setelah manusia mengalami kematian, bagi keluarga yang ditinggalkan dan
masyarakat sekitar masih ada beberapa hal yang harus dilakukan. Sakral adalah
sesuatu yang dianggap suci atau keramat, sedangkan profan adalah sesuatu yang
tidak bersangkutan dengan agama.

Abdul Wahab Lubis dan Misbahul Munir kemudian mengungkapkan Manusia tidak akan pernah mengetahui kapan risiko-risiko itu akan menjumpai
dan dalam keadaan ekonomi seperti apa manusia akan menemuinya. Ajaran
tolong menolong telah menjadi semangat dari ajaran Islam Sebagai agama yang
sempurna dan jalan hidup bagi manusia. Dana rukun kematian adalah santunan
dana yang disalurkan untuk pemenuhan kegiatan wajib yang berkaitan dengan
keperluan jenazah. Pada hakikatnya, konsep mikro takaful adalah kegiatan saling memikul risiko dengan memberikan kontribusi atau sumbangan individu pada dana yang dikelola dengan optimal untuk meningkatkan tingkat pencegahan risiko dan memberikan daya tahan anggota pada risiko tertentu (firdaus, 2021). Sama halnya dengan takaful mikro, penyelenggara dana rukun kematian memiliki tujuan sama yaitu satu dengan lainnya menjadi penanggung atas risiko tertentu.

Dalam jurnal penelitian Firdaus Djaelani Sistem keuangan sangat kompleks, karena mencakup interaksi pasar keuangan, lembaga keuangan, dan produk keuangan. Variabel keragaman produk tidak signifikan dalam menjelaskan pertumbuhan premi bruto, jumlah polis, dan uang pertanggungan. Keragaman produk tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan premi bruto, jumlah polis, dan uang pertanggungan asuransi jiwa. Variabel yang terpenting adalah ekstensifikasi dari masing-masing jenis produk dan bukan keragaman produk sebagaimana ditunjukkan oleh jenis produk asuransi jiwa yang dikelompokkan oleh pemerintah.

Hal ini bisa dilihat dalam penelitian Alifatun Nurlaili bahwa Kehidupan
yang kompleks dapat menimbulkan berbagai macam risiko yang tidak dapat
dihindari. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang memiliki konsekuensi. Manusia harus mempersiapkan diri atas risiko yang akan terjadi. Asuransi adalah lembaga yang diharapkan mampu menciptakan ketenangan atas terjadinya risiko yang membahayakan diri sendiri maupun harta yang dimiliki. Asuransi berperan penting untuk memberikan dukungan terhadap perekonomian melalui produk investasi jangka panjang perusahaan asuransi. Perkembangan industri asuransi juga ditunjukkan dari jumlah aset perusahaan asuransi yang meningkat dari 2013-2107. Sementara itu, perusahaan penyelenggara asuransi wajib dan perusahaan reasuransi masing-masing memiliki sebesar 11,5 persen dan 1,7 persen dari total aset industri asuransi.