Mestinya kita sudah tidak asing lagi dengan kata santri sejak adanya peringatan mengenai Hari Santri Nasional pada tanggal 22 November yang disahkan oleh presiden kita  yakni Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober yang tercantum pada Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 terkait Hari Santri Nasional, yang dideklarasikan di Masjid Istiqlal pada tanggal 22 Oktober oleh Presiden Joko widodo sebagai bentuk penghargaan serta penghormatan bangsa kita terhadap perjuangan para santri dan kiai dimasa penjajahan atau yang biasa disebut resolosi jihad pada 22 Oktober 1945 yang diserukan KH. Hasyim Asy'ari kepada seluruh santri dan kiai dari penjuru nusantara, inilah alasan mengapa hari santri diperingati pada tanggal 22 Oktober setelah sebelumnya Prisiden Joko Widodo berpendapat pada tanggal 1 Muharrom.Â
Sejarah mencatat para santri dan pejuang-pejuang lain berperan besar dalam merebut kemerdekaan Indonesia, perjuangan tersebut di latar belakangi dengan akan kembalinya sekutu ke Indonesia setelah menyerahnya Jepang tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, lalu pada tanggal 17 Agustus bagsa kita memproklamasikan kemerdekanya secara de facto dilanjutkan dengan penetapan undang-undang dan lembaga legislatif negara.
Namun setelah rentetan kejadian yang membahagiakan bagi bangsa kita, di sisi lain bangsa kita juga mendapat konsekwensi karena menyerah nya Jepang pada sekutu secara sukarela, maka otomatis Belanda bahkan beserta Netherlands Indies Civil Administration (NICA) akan mengunjungi negara kita bukan untuk mengucapkan selamat namun untuk merebut kebahagiaan yang baru kita dapat, kunjungan mereka disambut meriah oleh negara kita yang dimeriahkan oleh rakyat Indonesia yang didominasi oleh para santri karena adannya penyataan dari KH. Hasyim Asy'ari dan ulama-ulama lain yakni perang untuk membela negara kita adalah perang suci (jihad), hal ini ada karena Presiden Soekarno waktu itu berkonsultasi kepada KH. Hasyim Asy'ari mengenai hukum membela negara, lalu diberi nama Resolusi Jihad, gerakan ini yang mengundang para rakyat khususnya para santri untuk bergotong royong ikut membela negara, adapun bunyi dari gerakan resolusi jihad adalah sebagai berikut :
Dikutip dari buku KH Hasyim Asy'ari dan Resolusi Jihad karya Muhammad Rijal Fadli dan Bobi Hidayat, berikut bunyi Resolusi Jihad
Resolusi Jihad NU
1.Kemerdekaan Indonesia yang relah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 harus dipertahankan
2.Pemerintah RI sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus dipertahankan dengan harta maupun jiwa
3.Musuh-musuh Indonesia, khususnya orang-orang Belanda yang kembali ke Indonesia dengan menumpang pasukan Sekutu (Inggris), sangat mungkin ingin menjajah kembali bangsa Indonesia setelah Jepang ditaklukkan
4.Umat Islam, khususnya warga NU, harus siap bertempur melawan Belanda dan sekutu mereka yang berusaha untuk menguasai Indonesia kembali
5.Kewajiban jihad merupakan keharusan bagi setiap Muslim yang tinggal dalam radius 94 kilometer (sama jaraknya dengan qashar, di mana meringkas shalat boleh ditunaikan oleh Muslim santri)