Menurut pendapat Bapak presiden Ir. Joko Widodo, ia berharap kepada para kontestan pemilu agar memulai kampanye yang memanfaatkan teknologi informasi.Â
Dengan adanya penggunaan teknologi informasi ini diharapkan supaya bisa melahirkan kampanye yang lebih berintegritas, dimana kampanye tersebut menolak penggunaan politik identitas dan juga politik SARA. Dan lebih mengedepankan politik ide dan gagasan, karena yang ingin kita bangun adalah demokrasi gagasan bukan demokrasi idola atau demokrasi pengklutusan.
Merangkum dari EIU Democracy Index dan Freedom in the World, sudah ada beberapa indeks pada demokrasi negara Indonesia yang dinilai sudah sangat baik yaitu diantaranya fungsi pemerintah, proses pemilu, partisipasi politik, hak individu, kebebasan sipil, dan otonomi personal.Â
Meskipun kabar baiknya demikian, ada juga beberapa dari variabel negara Indonesia yang dianggap masih buruk yaitu aturan hukum, kebebasan berkeyakinan dan berekspresi, budaya politik, dan juga hak berorganisasi dan berasosiasi.
Demokrasi merupakan mandat sila keempat dari pancasila yang mengharuskan kepada pemerintah agar menghasilkan sebuah sistem pemerintahan yang berbasis kerakyatan serta dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Sehingga dengan melaksanakan demokrasi sebagai implementasi dari sila keempat yang menguatkan sila ketiga, negara Indonesia dapat berhasil menguatkan peradaban politik yang berdasarkan sila ketiga yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional  Republik Indonesia Bapak Andi Widjajanto menyebutkan bahwa negara Indonesia memiliki peluang guna untuk mematangkan demokrasi dengan cara menjalankan pemilu demokratis di tahun 2024 dan 2029. Sehingga jika ditotal nanti di 2029 kita akan berhasil melaksanakan tujuh pemilu demokratis secara berturut-turut yang diharapakan akan mematangkan demokrasi di negara Indonesia.
Oleh sebab itu, sesuai dengan arahan presiden, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia secara bertahap dan perlahan akan mengusulkan beberapa regulasi terkait dengan cara meniadakan kampanye yang mengandalkan politik identitas.Â
Kemudian selanjutnya, memperbaiki serta meningkatkan kualitas kampanye politik dengam cara mengadopsi teknologi sehingga proses digitalisasi demokrasi akan lebih menyederhanakan proses penyelenggaraan pemilu ke depannya.
Mudah-mudahan dengan adanya pemilu serentak pada tahun 2024 nanti bisa membangun negara Indonesia dengan prinsip demokrasi gagasan dan lebih mengedepankan politik ide dan gagasan.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H