Mohon tunggu...
Rahmad Arif Setiawan
Rahmad Arif Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - teknisi AC

seorang teknisi AC Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fuzzy Leader

13 April 2014   15:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judul yang begitu lucu, dilihat dari perkata fuzzy itu adalah kekaburan (tidak jelas) dan leader adalah pemimpin. Bukan pemimpi lo ya.. kalo pemimpi itu artinya orang yang memimpikan sesuatu, hayo mimpiin siapa? #loh.. kembali ke fuzzyleader , ini saya mengutip teori fuzzy set..yang artinya himpunan fuzzy, jadi sebelumnya himpunan itu kan awal dikemukakan berupa himpunan tegas (crisp set) tapi seiring perkembangan jaman .pada tahun 1965 ada seorang prof. Zadeh namanya, menemukan teori baru yang akhirnya dikembangkan samapai sekarang yaitu berkaitan dengan fuzzy(kekaburan). Masih bingung.. misal yak: himpunan mahasiswa yang memiliki sepeda motor merk vega r dimatematika undip ntar jawabannya jelas berupa bilangan bulat. Nah kalo semisal himpunan mahasiswa yang memiliki muka ganteng ntar jawabnya tiap orang beda-beda.. kualitatif (mungkin saya termasuk dalam himpunan orang ganteng..hehehe) nah itu yang dinamakan fuzzy dan dapat dihitung secara matematika .keren gak.. J

Terus apa hubungannya dengan judul diatas? Fuzzy leader ? jadi untuk kali ini saya coba mengaitkan dengan pengalaman saya yang dulu pernah menjadi pemimpin..keywordnya berarti : fuzzy( kekaburan) dan leader (pemimpin). Ceritanya menjelang pemilihan menjadi pemimpin , saya agak ragu .. maju enggak.. maju enggak.. kalo maju saya kurang berkompeten dan juga ada yang tidak suka sama saya semisal saya jadi ketua.. kalo enggak maju , banyak juga yang meminta saya untuk maju menjadi ketua.. dan akhirnya saya memilih  untuk maju dalam pemilihan menjadi ketua dan hasilnya pun saya menjadi ketua. Disinilah awal karir saya menjadi pemimpin, dan kisah selama menjadi ketua belum bisa saya sampaikan disini.. saking banyaknya .. J

Nah , contoh dari saya itu merupakan gejala ke fuzzyan yang terjadi dilapangan. Dan memang hampir semua pemimpin itu ada yang menyukai dan ada yang tidak menyukai karena berbagai alasan tertentu. Begitu juga sekarang, sebentar lagi pemilu berlangsung tanggal 9 april pencoblosan. Koe nyoblos po rag? Nek aku nyoblos.. (persuasif J).. banyak sekali caleg yang maju dalam pertarungan pemilu baik kursi DPRD kab , DPRD prov, DPD RI, DPR RI . nah semua caleg pasti ada sebuah posisi yang saya namakan seperti diatas fuzzy leader( kekaburan pemimpin) . ada yang suka dengan caleg ini dan tidak ada yang suka dengan caleg ini.. nah, sekarang saya mau mengajak kearah pembahasan ‘hasrat memimpin’ . ganti paragarf aja yak.. makasih

Didalam sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim, meriwayatkan rasulullah saw bersabda “wahai abdurrahman ,janganlah engkau meminta menjadi pemimpin sebab jika engkau dijadikan pemimpin karena permintaanmu , engkau akan terbebani . tapi, jika engkau menjadi pemimpin bukan karena permintaanmu, engkau akan dibantu untuk mengatasinya” . nah jadi niatlah yang mendasari untuk menjadi pemimpin . dan apabila niat itu didasari dengan tujuan dakwah dan amr ma’ruf nahi munkar insyallah akan diberkahi oleh Allah. Aminn.

Dan setelah niat didasarkan dengan tujuan dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar, harus ada kompetensi lain yang mendukung / mumpuni terkait amanah yang diembannya. Sebab tanpa itu , pemimpin akan susah dalam menjalankan roda kepemimpinannya.

Pemimpin yang ideal Bukan mencari popularitas dan derajat pangkat ditujuan akhirnya.. perlu dicamkan itu. Pemimpin ideal juga harus punya integritas yang tinggi..

Sehingga akhir  dari tulisan ini, saya sedikit menyimpulkn bahwasanya fuzzy leader terjadi pada setiap pemimpin. Akan tetapi apabila punya niatan yang bagus dan integritas , maka perjuangkanlah.. karena memegang tampuk kepemimpinan menjadi amal yang sangat terpuji manakala dilaksanakan dalam koridor ketaatan kepada Allah SWT dan rasul-Nya.

Sekian..  by: Rahmad Arif setiawan- matematika undip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun