Mohon tunggu...
Rahmad Arif Setiawan
Rahmad Arif Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - teknisi AC

seorang teknisi AC Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ada 2 Mata Uang yang Berlabel Optimis dan Pesimis

27 April 2014   23:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari demi hari yang saya lalui begitu indahnya, berbagai kenikmatan terasa bagi saya dan tentunya itu merupakan nikmat dari Allah yang maha Kuasa. Keluh kesah selalu dihadapi bersama dengan semangat berapi tiada tara.Minggu demi minggu berjalan begitu cepatnya seakan kereta tercepat dijepang kalah dengan berbagai kegiatan positif kita. Dan tahun demi tahun akhirnya kita semakin Tua dan terus semangat berkarya.[prolog]

Kini, apa yang saya alami seminggu ini terkadang membuat saya selalu tersenyum. Ko bisa ya kayak gini ? ko kemarin ga kayak gini ? Oke mungkin bisadilakukan minggu depan . Tenang.. semua akan berjalan dengan lancar bila berpegang teguh dengan keimanan.

Laa Yukallifullahu nafsan illaa wus’ahaa...

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya [Q.S Al-Baqarah [2]:286]

Yap masalah yang kini kita hadapi akan sesuai dengan kemampuan kita, so .. santai saja.. hadapi lah dengan senyuman dan semangat.. tak mengapa kau diterjang ombak karena kita pelaut yang handal. Tak mengapa kau dihantui segala kekurangan karena kita tetap makhluk yang paling sempurna , yang telah Allah ciptakan. Gunakan segala kemampuan yang kita punyai.. niscaya kita bisa.dan emang pasti bisa

Key : Masalah,Optimis,Pesimis

Sesuai dengan judul diatas, Optimis dan pesimis seperti 2 mata uang .. tinggal kau pilih yang mana.. apakah kau lempar dan menunggu hasilnya.. bisa optimis dan juga bisa pesimis.. atau semestinya kita terus munculkan mata uang yang bernilai optimis bagaimanapun caranya dan selalu menutup dalam-dalam mata uang yang bernilai pesimis.

Kita harus yakin pada Allah yang Maha Kuasa , tidak ada yang terlepas dari kekuasaanNya dan dari tanganNya lah segala sesuatu diberikan untuk kita.[maksudnya segala pemberian kita adalah dari allah, bukan selainnya]. Allah maha mengatur , Allah maha Berkehendak , Allah maha membuat segala sesuatu dari hal sederhana menjadi mulia  dan juga Allah bisa membuat segala sesuatu yang mulia (dilihat didunia) menjadi sesuatu yang hina. Jika Allah menghendaki segala sesuatu terjadi ,meskipun sulit untuk kita ,itu pasti akan terjadi.

Sikap Optimis terus sematkan didalam pikiran kita,dan kepercayaan akan semangat positif   ini dalam pandangan islam ada istilahnya yakni tawakal . semakin kuat akan kepercayaan ini, akan semakin tebal rasa tawakal dan akhirnya rasa optimis dalm diri semakin bertambah. Ari ras tawakal inilah optimis berawal . rasa optimis harus senantiasa mengalahkan sifat rasa pesimis yang bisa menyerang siapa saja.

Seseorang yang pesimis ialah salah satu insan yang sangat rapuh menjalani kehidupan didunia, setiap kali melangkah selalu ada ketakutan membayanginya. Itu merupakan akibat terlalu sering berpikir negatif untuk dirinya sendiri, hingga tidak punya tujuan hidup yang jelas. Seperti contoh : -Punya usaha sederhana, dan karena punya kadar optimis yang rendah .. sedikit ejekan dari orang lain pun langsung membuat orang tersebut enggan melakukan usaha kembali.. coba saja ejekan itu dianggap sebuah tantangan dan nantinya akan dibuktikan kemudian hari, pastinya berbeda hasilnya. [jelaslah..hehehe]

Rasa optimis itu sendiri sudah dicontoh kan sang suri teladan kita nabi muhammad SAW dan para khalifah setelahnya . ketika menghadapi peperangan pada zaman dahulu, sebenarnya pasukan muslim selalu kalah dalam jumlah armada pasukannya, jumlah persenjataannya dan perengkapan medis pun juga kalah dengan musuh. Tetapi, sejarah selalu mencatatkan tinta emas , kaum muslimin hampir selalu meraih kemenangan dalam tiap kali pertempuran .contoh salah satu ketika terjadi perang yarmuk : dimana pasukan muslim yang dikomandoi panglima terkenal islam yakni khalid bin walid berjumlah 30 ribu dan pasukan musuh (romawi) berjumlah 240 ribu. Tetap bisa memporak porandakan pasukan musuh. Kemenangan yang didapat oelh pasukan muslim tersebut  salah satu kuncinya adalah optimis dan keyakinan kepada kekuasaan Allah.

Sifat  Optimis adalah keyakinan diri untuk menjalani semangat dalam hidup menjadi elbih baik dan lebih baik lagi. Detim demi detik, Hari demi hari, minggu demi minggu , hingga tahun demi tahun.

Allah pun telah menurunkan firman agar kita senantiasa harus bersikap optimis. Didalam al-qur’an QS Ali Imron ayat 139 , yang artinya “jangnlah kalian bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati , padahal kalianlah orang yang paling tinggi derajatnya jika kalian beriman”.

OPTIMIS .. ya SO PASTI... PESIMIS.. Aku sih No, Mending NO

By : rahmad Arif setiawan

(Matematika Undip)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun