Erving Goffman (1922-1982) adalah seorang sosiolog dan penulis terkenal yang memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang interaksi sosial. Salah satu konsep utama yang dikembangkan oleh Goffman adalah teori interaksionisme simbolik.
Goffman melihat interaksi sosial sebagai suatu bentuk pertunjukan teater, di mana individu berperan dan menggunakan simbol-simbol untuk mempengaruhi persepsi orang lain tentang diri mereka. Dalam bukunya yang terkenal, "The Presentation of Self in Everyday Life" (1956), Goffman menjelaskan bahwa individu cenderung "memainkan peran" dalam setiap situasi sosial dengan menggunakan strategi komunikasi, bahasa tubuh, dan penampilan fisik untuk mengontrol bagaimana orang lain mempersepsikan mereka.
Konsep "front stage" dan "backstage" yang diperkenalkan oleh Goffman menggambarkan perbedaan antara interaksi publik dan privasi. Panggung depan (front stage) adalah tempat individu berinteraksi dengan orang lain secara terbuka, di mana mereka mempertahankan citra yang diharapkan dan memainkan peran yang telah ditetapkan. Di sisi lain, panggung belakang (backstage) adalah tempat individu dapat melepaskan peran yang dimainkan dan mengekspresikan diri mereka dengan lebih bebas.
Selain itu, Goffman juga menyoroti pentingnya tanda-tanda atau sinyal dalam interaksi sosial. Individu menggunakan tanda-tanda seperti bahasa, gerakan tubuh, pakaian, dan atribut fisik lainnya untuk membangun kesan yang diinginkan dan mengendalikan persepsi orang lain tentang mereka.
Salah satu kontribusi penting Goffman adalah penekanannya pada konsep "gangguan" (disruption) dalam interaksi sosial. Gangguan terjadi ketika individu melanggar harapan sosial atau menghancurkan kesan yang telah dibangun sebelumnya. Gangguan ini dapat disengaja atau tidak disengaja, namun keduanya mempengaruhi dinamika interaksi sosial dan dapat mengubah arus kesan yang terbentuk.
Karya-karya Goffman telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bidang sosiologi dan ilmu sosial secara umum. Konsep-konsepnya tentang dramaturgi sosial, peran, tanda, dan gangguan telah menjadi landasan bagi banyak penelitian dan pemikiran di bidang ini.
Dengan memahami konsep-konsep Goffman, kita dapat melihat bahwa interaksi sosial adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh simbol-simbol dan konstruksi sosial. Teori interaksionisme simbolik Goffman mengajarkan kita betapa pentingnya memahami peran dan simbol dalam interaksi manusia sehari-hari, serta bagaimana individu berusaha mengontrol persepsi orang lain tentang diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H