Ojek online atau ojol dikenal sangat mempermudah semua aktifitas diluar rumah. Hal ini sangat membantu masyarakat dalam mempermudah jangkauan kemana saja. Ojol juga mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat yang punya akses akun kemudi driver dan masyarakat yang memiliki usaha makanan, dan diperjual belikan di akun ojol.
Dewasa ini, banyak para pekerja ojol yang bekerja pagi sampai malam lalu lalang lewat jalanan, ataupun menunggu pesanan dari penumpang. Mereka bekerja untuk mencukupi kehidupan masing-masing dan keluarga mereka dengan pendapatan kadang banyak kadang juga sedikit, atau bahkan gak dapat sama sekali. Banyak sekali keluhan dari driver ojol yang sudah mengaktifkan akunnya dari pagi akan tetapi baru dapat satu pesanan siang hari, atau bahkan ada juga yang belum dapat pesanan sama sekali, dan merekapun tetap tabah menjalaninya.
Disisi dunia pendidikan, ojol juga bermanfaat bagi masyarakat yang sibuk bekerja, sehingga anaknya kadang repot untuk mengantarkan mereka kesekolah, hal ini mempermudah mereka untuk memesan ojek online untuk mengantarkan anak ataupun menjemput di sore hari ketika anak sudah pulang sekolah.Â
Orang tua bisa lebih fokus untuk berangkat kerja tanpa harus berfikir mampir-mampir mengantar anak ke sekolah ataupun menjemput dikala sudah pulang sekolah, walaupun sistem zonasi tiap sekolah berlaku, tapi ada kalanya ternyata kartu keluarganya memang masih di sekitar sekolah, tapi ternyata sudah mempunyai rumah baru dintempat lain, atau ada juga yang mengontrak di lokasi lain tapi kartu keluarganya masih ikut mbahnya.
Ada juga ojol yang menyambi sambil kuliah atau sebaliknya kuliah sambilan ngojol. Mereka ini mampu membagi waktu antara kukiah di siang hari dan ojol ketika jam tidak kuliah. Kebanyakan dari mereka ini rata-rata mampu menyisihkan uang ojolnya untuk membiayai kuliahnya atau bahkan membiayai adik-adiknya untuk sekolah dengan ojol dan kuliahnya.
Hal ini harus diperhatikan pemerintah, baik Menteri Perhubungan dan DPR RI, agar membuat regulasi yang memberikan kesejahteraan bagi para driver ojol dan umkm yang bekerjasama dengan pihak ojol. Semakin jelas regulasi perjalanan ojol, yang untung bagi driver ojolnya ataupun murah bagi penumpang dan pengguna jasa ojolnya. Bisa dibandingkan dengan ojek pangkalan atau opamg, dimana biaya perjalanan kadang berbeda jauh sama ojol,misalv ketika di opang membayar 20 ribu, sedangkan di ojol hanya 10 ribu, padahal jaraknya sama. Ini butuh perhatian pemerintah, yang benar-benar peduli kepada masyarakat baik driver ataupun penumpang, biar sama-sama mendapat manfaat yang besar dan sama-sama di untungkan dalam semua akyifitas mencari nafkah masing-masing. Jangan sampai kebijakan malah di berikan ke daerah masing-masing, sehingga serasa tumpangbtindih kebijakan perda ataupun lainnya.
Apalagi ada isu kalau ojol tidak boleh membeli pertalite yang harganya 10 ribu, di suruh beli pertamax yang harganya 13ribuan, sedangkan pendapatan driver mereka satu kali jalan misal dibayar penumpang 10 ribu, tapi drivermya cuma 7 ribu saja, itupun kalaundapat penumpang, kalau tidak banyak juga yang sampai malam menunggu dipinggir jalan, atau bahkan kehilangan nyawa karena kelelahan menunggu penumpang.
Oleh : Rahmad Fitriyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H