Mohon tunggu...
Rahmad Ikhwan
Rahmad Ikhwan Mohon Tunggu... wiraswasta -

kadang-kadang menulis, lebih bertipe memoar dan statusnya abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tolong Bantuin Vote Fotografi ane gan

3 November 2011   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yah sebetulnya terjebak pada obrolan main stream bukanlah tipe saya, coba periksa lapak saya :D (nyombong). tapi masalah komodo ini bener-bener mengganggu kenyamanan saya tentang cara beradu argumen dengan bijak dan membuat simpifikasi yang wajar tentang masalah. jadi apapun saya harap saya jangan di-bully hanya gara-gara tulisan sok bijak ini. jauh sebelum isu komodo yang masif ini merebak, saya pernah mendapat email pribadi dari kakak angkatan saya yang gemar fotografi. ceritanya, ia mengikutsertakan gambarnya di sebuah lomba fotografi online, dengan setengah memohon dalam emailnya ia membutuhkan vote di situs penyelenggara lomba. tentu saja ia berharap kemenangan dengan cara yang ditempuhnya ini. sebagai catatan bukan cuma saya yang menerima email permohonan ini. dalam kondisi ideal saya tentu akan memeriksa semua gambar yang disertakan dalam lomba tersebut untuk menentukan pilihan saya -- tapi ceritanya karena saya dimohon memberikan vote untuk gambar kakak angkatan saya -- tanpa banyak selidik gambarnya lah yang saya pilih. kebetulan kakak angkatan saya itu ndak pake ngancem, " klo kamu ngga vote gambar saya maka kamu gak setia kawan. " yah sifat permohonannya hanyalah himbauan. jadi sederhanya klo saya vote saya telah membantu teman saya dalam kontestasi, tapi klo pun saat itu memutuskan tidak memberikan suara, tidak ada masalah dengan rasa kesetiakawanan saya terhadap kakak angkatan saya. terkait suara yang diberikan melalui sms dan punya potensi terhadap penipuan, sebetulnya new7wonders telah memberikan opsi dengan memberikan vote melalui situs mereka. ha ha yang ini saya bicara langsung :D tapi bolehlah bermain analogi, mengingat ada pihak-pihak yang menghitung besarnya dana yang berputar dengan tarif sms yang telah disupport oleh operator sebesar rp 1,- saja. bayangkan jika kita melibatkan 100 juta pengguna telepon. dalam sebulan ada 30 hari, maka dana yang berputar akan mencapai 3 milyar. akhirnya saya mengajak kita untuk melihat botol-botol minyak goreng. coba perhatikan, selalu ada minyak yang tersisa walau hanya sekian mililiter. sama dengan pengguna telepon, botol minyak goreng yang bertebaran di rumah tangga se indonesia raya jumlahnya pun ratusan juta. nilai rupiahnya pun akan tinggi. sebetulnya klo kita concern pada pemborosan, coba deh berpikir tentang berapa telpon dengan tingkat kepentingan rendah yang kita lakukan. puluhan juta orang indonesia terlibat. berapa sms merayu wanita yang dilakukan pria hidung belang. akan lebih banyak rupiah yang terlibat dalam masalah ini. paling akhir, karena sejujurnya saya nyaris tidak ingin terlibat dalam gempita komodo ini, cobalah berpikir simpel seperti permintaan vote rekan saya tadi. anda diminta bantuan, anda selalu punya kebebasan untuk memberikan atau tidak memberikan suara anda. anda merdeka dari tuntutan, bung. dan kalau ada orang lain yang bilang, "ah anda tidak setiakawan." karena tidak memberikan vote, anggap saja itu hanya bercanda dan teknik pihak lain untuk anda terpengaruh memberikan vote jg. hentikan saling membully pro-kontra komodo, bully aja tuh pak djoko susilo yang sebelum ini ngga punya ide apa-apa sekarang ngaku bisa sponsorin komodo biar lebih mengglobal ah paling akhir saya kok memprovokasi ya.  jadi mari vote gambar ane gan !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun