Mohon tunggu...
Rahma Ayu Kusuma Wardani
Rahma Ayu Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo I am Rahma! a new student in the Industrial Engineering field with a deep interest in research and product development as solutions to various problems. With a strong academic background and experience in designing innovative products, I focus on problem-solving with a systematic and data-driven approach. My strong communication skills and experience in News Anchoring enable me to convey information clearly and effectively, both in academic contexts and to the public.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Reverse Osmosis: Upaya Mengefisiensikan Pemakaian Air Bersih pada Industri untuk Mendukung SDGs Energi Bersih dan Terjangkau

4 September 2024   20:27 Diperbarui: 4 September 2024   20:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tema Esai : SDGs Poin 7 (Energi Terbarukan dan Terjangkau)

Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, dan dua pertiga daratannya terdiri dari perairan. Namun, musim kemarau yang panjang dan intrusi air laut ke daratan akhir-akhir ini telah mengurangi cadangan air di beberapa daerah. Artinya, banyak warga yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih serta tidak mempunyai akses terhadap air alami. Salah satu bidang yang berpengaruh yakni pada perindustrian. Industri modern mempunyai kebutuhan air yang sangat besar dan kompleks. WHO juga mengakui bahwa air bersih merupakan sumber yang aman untuk keperluan domestik, seperti konsumsi dan persiapan makanan (Rolia et al., 2023).

Banyak industri, seperti minyak dan gas, bahan kimia, dan tekstil, membutuhkan air dalam jumlah besar dalam proses produksinya. Namun, seringkali kebutuhan air tersebut tidak dapat dipenuhi secara alami, terutama di wilayah dengan sumber daya air yang terbatas. Selain itu, air yang digunakan dalam industri seringkali kotor dan memerlukan pengolahan intensif. Permasalahan air di industri tidak hanya berdampak pada kualitas air, namun air yang tidak bersih dapat merusak peralatan, meningkatkan biaya operasional, bahkan mengancam keselamatan pekerja.

Isi

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan air pada industri. Solusi yang tepat adalah dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO). Konsumsi energi merupakan faktor utama yang mempengaruhi biaya produksi air tawar dengan menggunakan proses Reverse Osmosis (RO). Opsi pemulihan dan penggunaan kembali energi sedang banyak dieksplorasi dalam industri desalinasi saat ini. Namun, efek polarisasi konsentrasi, pengotoran membran, dan hambatan hidrolik terhadap aliran permeat membuat konsumsi energi spesifik minimum teoritis untuk pemulihan air tidak dapat dicapai.

Karena keterbatasan ini, pemulihan energi bersamaan dengan pemulihan air dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk meningkatkan konsumsi energi dan keekonomian proses RO baik dalam skala kecil maupun besar. Teknologi RO digunakan dalam berbagai aplikasi pengolahan air, termasuk sistem air industri, domestik, dan bahkan publik. Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi pengolahan air yang menggunakan tekanan untuk memisahkan partikel kecil dari air. Prosesnya melibatkan membran semipermeabel yang dapat memisahkan air dari kontaminan lain seperti bakteri, virus, dan partikel kecil lainnya.

Membran Reverse Osmosis adalah membran semipermeabel yang digunakan dalam proses penyulingan air tawar dari larutan garam. Proses ini bekerja dengan memisahkan air tawar menggunakan tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan osmosis larutan garam (Sefentry, 2020). Tujuan utama dari pengolahan ini adalah desalinasi, yang juga berfungsi untuk menghilangkan zat dan organisme yang tidak diinginkan. Reverse Osmosis bekerja dengan menerapkan tekanan hidrostatik pada bagian belakang membran, sehingga menciptakan perbedaan tekanan (Ragetisvara & Titah, 2021).

RO dapat menghilangkan hingga 99% kontaminan seperti garam terlarut, partikulat, bahan organik, dan bakteri dari air limbah industri. Air yang dihasilkan melalui proses RO sangat bersih dan dapat diminum, sehingga meningkatkan kualitas air setempat dan memenuhi standar kualitas air minum yang tinggi. Sistem RO beroperasi secara stabil dan tidak memerlukan perawatan intensif, sehingga dapat meningkatkan kinerja industri secara keseluruhan. RO menghemat uang dengan mengurangi konsumsi air dan meningkatkan kualitas air setempat.

Hal ini juga berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Biaya pengoperasian sistem RO relatif rendah dibandingkan teknologi pengolahan air lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya pengoperasian industri. RO digunakan untuk mengolah air yang digunakan dalam produksi minyak dan gas, meningkatkan efisiensi dan kualitas proses. RO juga digunakan untuk mengolah air dalam proses pembuatan bahan kimia, meningkatkan kualitas produk dan mengurangi risiko kerusakan peralatan.

Sistem ini digunakan untuk mengolah air yang digunakan dalam proses pembuatan tekstil untuk meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya pengoperasian. Sistem Reverse Osmosis (RO) dapat secara efisien memisahkan berbagai zat yang tidak diinginkan, termasuk komponen organik dan anorganik, bakteri, virus, ion yang terlarut, serta partikel. Untuk persediaan air yang mengandung berbagai kotoran, sistem Reverse Osmosis secara ekonomi lebih unggul dibandingkan metode pengolahan air lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun