Mohon tunggu...
Rahma Ayu Salsabila
Rahma Ayu Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kualitas Pemahaman Matematika pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi

12 September 2024   19:38 Diperbarui: 12 September 2024   19:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rahma Ayu Salsabila, Mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. 

Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Matematika Inklusi

Pendidikan inklusi merupakan pendekatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, agar dapat belajar bersama di lingkungan sekolah yang sama dengan anak-anak lainnya. Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan inklusi adalah bagaimana memastikan setiap anak mendapatkan pemahaman yang baik, terutama dalam mata pelajaran yang menuntut keterampilan kognitif tinggi seperti matematika. Artikel ini akan membahas kualitas pemahaman matematika pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya.

Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus mencakup berbagai kondisi, seperti gangguan belajar (disleksia, diskalkulia), autisme, ADHD, keterlambatan perkembangan, dan gangguan fisik atau sensori. Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi cara anak memproses informasi dan mempelajari konsep-konsep matematika. Sebagai contoh, anak dengan diskalkulia mungkin mengalami kesulitan memahami hubungan antar angka, sementara anak dengan autisme mungkin kesulitan dalam memahami soal cerita yang membutuhkan kemampuan komunikasi dan interpretasi konteks.

Tantangan dalam Pembelajaran Matematika

Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang menantang bagi banyak siswa, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh anak-anak ini dalam memahami matematika antara lain:

Keterbatasan kognitif: Beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin memiliki keterbatasan dalam memproses informasi secara cepat, sehingga mereka kesulitan memahami konsep-konsep abstrak dalam matematika, seperti aljabar atau geometri.

Kesulitan visual dan spasial: Anak dengan gangguan penglihatan atau persepsi spasial mungkin kesulitan memahami konsep matematika yang melibatkan visualisasi bentuk dan ruang.

Keterbatasan atensi dan konsentrasi: Anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan untuk fokus dalam waktu yang lama, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam memahami pelajaran matematika yang kompleks.

Kesulitan dalam bahasa: Pemahaman matematika sering kali memerlukan kemampuan untuk memahami instruksi tertulis dan verbal. Anak dengan gangguan bahasa mungkin kesulitan memproses instruksi atau memahami soal cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun