Mohon tunggu...
Rahma Aulia Putri
Rahma Aulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UIN Jakarta

Nama saya Rahma Aulia Putri. Teman-teman biasa memanggil saya Rahma. Saya lahir di Bogor pada tanggal 10 April 2005. Saya anak pertama dari dua bersaudara dan saya sekarang tinggal di Jakarta Selatan Tepatnya di Tanah Kusir. Dan selama delapan belas tahun ini saya telah mengenyam pendidikan mulai dari SDN Puspasari Bogor selama enam tahun kemudian melanjutkan di MTs Darunnajah 2 selama tiga tahun selanjutnya di SMK Makarya 2 Jakarta selama tiga tahun pula dan saat ini sedang melanjutkan Study di Universitas Islam Negeri Jakarta jurusan Ekonomi Pembangunan Ayah saya bernama Bardan, Beliau adalah seorang pegawai Swasta dan ibu saya bernama Saryati dan beliau adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Adik saya bernama Bagas Alfiansyah. Kami berdua hanya berselisih tiga tahun. Meskipun saya dan adik saya suka berantem namum kami tetap saling menyayangi. Agama saya adalah Islam begitu juga dengan orang tua saya dan saudara saya. Tinggi badan saya sekitar 162 cm dan berat badan 45 kg. Saya memiliki rambut hitam yang lurus. Dan warna kesukaan saya adalah warna pink. Mengenai kepribadian, Saya memiliki sifat Introvert, Tetapi saya berusaha buat bergaul sama teman. Saya juga tipe orang yang mau bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang sedang saya jalani agar pekerjaan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Namun, saya juga memiliki sifat yang buruk. Saya manja, tapi terkadang pemalas dan masih sering egois. Sampai sekarang, saya berusaha mengurangi sifat-sifat buruk itu dengan berusaha belajar mandiri. Saya memiliki cita-cita seorang Pengusaha Muda Sukses. Saya bertekad menyelesaikan kuliah di jurusan Ekonomi Pembangunan ini dengan tepat waktu. Kemudian melanjutkan S2. Tentunya dibutuhkan usaha yang keras dan tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-cita itu. Dan saya akan berusaha giat belajar untuk mencapainya Harapan saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya terutama ibu saya yang telah susah payah membesarkan dan mendidik saya serta adik saya dengan sendirian. Ibu saya selalu memberikan semangat, saran, nasihat dan dukungan kepada saya baik diwaktu senang maupun sedih.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film

15 September 2023   11:44 Diperbarui: 15 September 2023   12:48 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

 >IDENTITAS

Judul : UP

Jenis Film : Animation, Adventure, Comedy

Sutradara : Pete Doctor, Bob Peterson

Prodksi : Pixar Animation Studios

Pemain : Edward Asner (Carld Fredicksen), Jordan Nagai (Russel)

                                                                                                                                                  UP      

Film UP yang ditayangkan tahun 2009 ini merupakan film yang bekisah tentang seorang kakek dan seorang anak bernama Russell yang berpetualangan untuk menemukan Paradise Fall drngan menerbangkan rumah menggunakan sepuluh ribu balon. Kisah bermula ketika seorang anak laki-laki bernama Carl Fredricksen dan Ellie teman perempuannya, sama-sama mengidolakan tokoh petualang yng bernama CharezMuntz.


Jalan cerita berjalan menunjukkan kenangan dan kedekatan Carl dan Ellie hingga ketika mereka menikah. Sayangnya mereka tidak dikaruniai seorang anak hingga akhirnya Carl dan Ellie mwmutuskan untuk menyisishkan sebagian uang mereka untuk ditabung. Mereka bercita-cita untuk menemukan Paradise Fall dan mendirikan rumah di sana seperti tokoh idolanya Charlez Muntz. Sayangnya, cita-cita itu belum sempat terwujud bahkan ketika Carl dan Ellie sudah tua renta. Hingga akhirnya Ellie meninggal dunia. Carl yang kesepian menjalani hari-harinya dengan wajah masam hingga terdengar suara bising dari sebelah rumahnya. Ternyata sebuah perusahaan kontruksi hendak membuka lahan dan rumahnya hendak dibeli untuk membuka lahan meskipun begitu dengan Carl menolak dengan kerasa.


Singkat Cerita. Carl sempat terlibat perkelahian dengan salah seorang pekerja yang merusak kotak suratnya sehingga Carl dijatuhi hukuman pindah rumah dan harus tinggal dipanti jompo. Carl begitu kecewa, tapi ia tak kehilangan akal. Ia mengingat impiannya yang belum terwujud dengan Ellie dan memutuskan untuk berpetualang mencari Paradise Fall. Carl memasang sepuluh ribu balon gas helium. Tekanan dari balon-balon itu membuat retakan diseluruh bawah rumah dan membuat rumah Carl terbang. Kakek itu begitu bersuka cita, berfikir bahwa impiannya dengan Ellie akan terwujud.


Saat Carl sedang bersantai di rumah terbangnya, tiba-tiba terdengar ketukan dari luar rumah Carl ketika sudah terbang tinggi. Ternyata seorang anak kecil bernama Russell dengan baju pramuka ikut terbang karena tidak sengaja berada di depan pintunya. Sejak saat itulah Russel menemani perjalanan panjang Carl. Banyak kejadian yang mereka alami di sepanjang jalan, mulai dari tersesat, bertemu burung unik,  anjing yang dapat berbicara karena sebuah alat, dan mengetahui bahwa Charlez Muntz adalah orang yang jahat dan obses buruk miliknya terhadap burung unik sahabat Carl dan Russel, tetapi akhirnya mereka berhasil sampai ke Paradise Fall dan mendirikan rumah disana.


>Kelebuhan dan Kekurangan : 

 Kelebihan : 

Kelebihan film ini yaitu animasinya sangat menarik dengan gambaran karakter yang khas. Saya rasa ide film ini benar-benar baru sehingga film ini membekas dalam ingatan. Dalam film ini juga diselipkan adegan-adegan humor yang membuat penonton tertawa dan tanpa terasa menikmati setiap petualangan yang disuguhkan.


Kekurangan : 

Saya tidak menemukan kekurangan dalam film ini. Karena menurut saya film ini berhasil mensegmen usia penonton baik kecil maupun dewasa. Misalnya seperti saya yang menonton di usia 9 tahun saat ditayangkan di tv, film ini benar-benar menghibur dan sangat sayang apabila dilewatkan.


>Kesimpulan : 

Film "UP" ini sayang saya rekomendasikan untuk ditonton terutama untuk anak kecil. Genre fantasi dalam film ini, serta efek-efek animasinya sangat bagus. Cerita yang ringan membuat film ini bisa ditonton semua usia. Meski tergolong film lama, tapi tidak membosankan untuk ditonton berulang-ulang kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun