Klaten – Desa Gedongjetis merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten yang menjadi desa lokasi KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022. KKN yang diselenggarakan mulai tanggal 05 Juli s.d 18 Agustus 2022 ini mengangkat tema “Mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera” dengan berfokus pada pencegahan stunting dan Sustainable Development Goals (SDGs) desa. Melalui tema tersebut mahasiswa KKN Undip yang terdiri dari empat program studi yakni Kedokteran, Psikologi, Budidaya Perikanan, dan Statistika bersama-sama mencetuskan program terkait dengan peningkatan kulaitas kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat desa.
Program pertama yang dibawa oleh mahasiswa KKN adalah Program Pemeriksaan HB Gratis bagi remaja putri. Program ini tercetus guna melakukan screening penderita anemia pada remaja putri usia 12 hingga 18 tahun, karena jika dibiarkan anemia pada remaja putri dapat meningkatkan resiko anemia setelah menikah dan di saat hamil yang dapat memicu stunting. Berkoordinasi dengan bidan desa dan anggota kader PKK setempat, pada Sabtu (16/07) dilaksanakan pemeriksaan HB gratis bagi remaja putri yang bertempat di Gedung Graha Wiguna, Desa Gedongjetis. Kegiatan ini dimulai pada pukul 14.00 hingga 16.30 WIB yang dihadiri kurang lebih oleh 20 peserta remaja putri dari Desa Gedongjetis, khususnya Dukuh Kopat Gede yang masih duduk di bangku SMP hingga SMA. Penyelenggaraan kegiatan dimulai dengan sesi presensi bagi para peserta kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, lemak tubuh, tekanan darah, serta diakhiri dengan pemeriksaan HB dan golongan darah. Selain pemeriksaan kesehatan, dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi sosialisasi mengenai anemia dan kiat-kiat pencegahannya serta ada pula sosialisasi mengenai kesehatan mental pada remaja yang disampaikan oleh Salma Aulia (Kedokteran Undip 2019) dan Khofifah Yuliana (Psikologi Undip 2019).
Program kedua yang dibawa oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Gedongjetis, Tulung adalah program sosialisasi pentingnya pendidikan tinggi dan beasiswa kuliah. Hal ini didasari oleh tingkat pendidikan masyarakat desa yang kebanyakan hanya berakhir di jenjang SMA/sederajat. Berdasarkan data desa bulan Juni 2021, dari total 2.777 penduduk hanya terdapat 2,9% penduduk yang melanjutkan pendidikan ke jenjang D4/S1 dan 0,1% yang melanjutkan hingga jenjang S2. Selain itu, usulan program ini merupakan upaya pemenuhan poin SDGs Desa ke-18, yakni poin “Pendidikan Desa Berkualitas” sebagaimana tema yang dibawa oleh KKN Tim II Undip tahun ini. Penyelenggaraan program berlangsung pada Sabtu (23/07) yang bertempat di Gedung Graha Wiguna Desa Gedongjetis. Kegiatan ini menargetkan peserta dari kalangan pelajar terutama siswa usia SMA/sederajat dari enam dukuh yang ada di Desa Gedongjetis. Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 23 peserta ini diisi dengan penyampaian materi mengenai pentingnya pendidikan tinggi, manfaat menempuh pendidikan tinggi, serta macam-macam beasisswa kuliah yang disediakan oleh pemerintah dan non pemerintah. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan minat bagi para peserta untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan juga supaya peserta dapat mengenal berbagai macam beasiswa untuk meringankan beban jika nantinya akan melanjutkan pendidikan tinggi. (Rahma Aulia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H