Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang penting dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan SDM melalui pengetahuan pola pikir dan nalar yang bisa memengaruhi kemajuan suatu era. Menurut Johann Carl Friedrich Gauss matematika adalah ratu dari ilmu pengetahuan dan aritmatika adalah ratu dari matematika. Sebab matematika dalam perkembangannya tidak bergantung pada ilmu pengetahuan lain, namun sebaliknya banyak ilmu pengetahuan lain yang berkembang dari dasar konsep matematika.
Perlunya menumbuhkan rasa cinta matematika terhadap generasi muda karena matematika sangat besar peranannya dalam menuntun muda-mudi untuk berpikir logis dan ilmiah. Selain itu, karena generasi muda juga merupakan aktor intelektual dan akademisi yang dituntut menjadi penentu bangsa Indonesia yang melek teknologi di masa mendatang.
Untuk memaksimalkan dan mempersiapkan calon pendidik matematika yang berpotensi dalam bidang teknologi. Maka, Laboratory Matematika UIN Walisongo Semarang mengadakan Pelatihan Computational Thinking Skill yang merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaboratif bersama IndoMS DIY Jateng.Â
Pelatihan Computational Thinking Skill bagi calon pendidik matematika melalui Aplikasi Scratch, dibimbing oleh Ibu Riska Ayu Ardani, M.Pd dosen prodi pendidikan matematika yang pada kegiatan ini selaku ketua serta Ibu Eva Khoirun Nisa, M.Si dosen prodi matematika selaku master of ceremony (MC) dengan menghadirkan Ibu Heni Lilia Dewi, M.Pd melalui Aplikasi Google Meet sebagai pemateri dari IndoMS DIY Jateng.
Sebanyak 33 peserta yakni mahasiswa prodi pendidikan matematika dan prodi matematika UIN Walisongo Semarang, mengikuti pelatihan tersebut pada Sabtu, 5 Oktober 2024 bertempat di Lantai 3 Ruang Laboratorium Matematika Komputasi, Integrated Laboratory UIN Walisongo.
Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan 2 sesi, yakni: Sesi 1 untuk pemaparan materi oleh pemateri pada pukul 08:00-11:30WIB, kemudian istirahat untuk ishoma, dan dilanjutkan Sesi 2 pukul 13:00-14:30WIB untuk praktik oleh peserta.
Di awal Sesi 1, pemateri memberikan fun game sebagai ice breaking berupa soal pemantik untuk menguji kemampuan penalaran peserta berbasis teknologi komputer. Di akhir sesi 2, setelah melaksanakan praktik, para peserta diberikan post-tes untuk mengetahui tingkat pemahaman dari materi yang telah diberikan selama pelatihan dan sebagai syarat dalam mendapatkan sertifikat pelatihan.
Pelatihan berjalan dengan lancar dan mendapatkan feedback baik dari peserta. Diharapkan dengan adanya Pelatihan Computational Thinking Skill dapat meningkatkan skill calon pendidik matematika yang mahir dalam bidang teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H