Mohon tunggu...
Rahma Afanezha
Rahma Afanezha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kecerdasan Emosional

28 Januari 2025   12:23 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:23 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengenalan kecerdasan emosional
-Emosional berasal darikata latin emovere yang berarti bergerak menjauh. Menurut Daniel Goleman, emosi adalah perasaan dan pikiran khas yang yang disertai keadaan biologis, psikologis, serta dorongan bertindak. Emosi berupa positif seperti Bahagia dan cinta, atau negative seperti marah dan cemas. Dan dapat memotivasi atau menggangu prilaku manusia.
-Ciri-ciri emosi diantara lain reaksi terhadap luar atau diri individu. Emosi terbagi menjadi 2 yaitu primer (seperti marah, takut, senang) dan emosi sekunder (campuran dari berbagai emosi yang berkembang sesuai kebudayaan dan tingkat kedewasaan)

Kecerdasan emosional (EQ)
  yaitu kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi diri serta memahami emosi diri serta memahami emosi orang lain.

 Kemampuan mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi diri serta memahami emosi orang lain. Model oleh Goleman, Bar-on, dan Mayer dan Salovey mencakup aspek seperti kesadaran diri, enpati, pengendalian stress, dan hubungan sosial.
 Anatomi emosiaonal berasal dari amigdala yang dapat ”membajak “ otak rasional, memicu cepat terhadap ancaman.
 Pembajakan emois bisa negatif (amarah) atau positif (kegembiraan).
 Trauma dsn tempramen diakibatkanoleh peristiwa buruk (kekersan, bencana,dll), trauma healing membantu pemulihan psikologis, dan tempramen adalah sifat bawaan yang mempengaruhi kepribadian, dapat dikelola untuk hal produktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun