Mohon tunggu...
Rahma Puspita Rahayu
Rahma Puspita Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Rahma Puspita Rahayu merupakan seorang anak perempuan yang lahir dan besar di sebuah kota kecil, Provinsi Jawa Tengah. Saya merupakan seorang Mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Hobi saya adalah membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton drama Korea

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Ekonomi Kapitalisme Adam Smith : Kesejahteraan dan Laissez Faire Apakah sesuai dengan Tujuan dalam Implementasinya?

14 Desember 2024   19:06 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adam Smith merupakan salah satu pelopor ekonomi yang mana dari pemikiran-pemikira beliau lahirlah pemikiran klasik dalam perekonomian. Buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations merupakan salah satu karya Adam Smith yang populer. Latar belakang yang menjadi paradigma munculnya pemikiran klasik dari Adam Smith ialah berasal dari kondisi perekonomian yang ada di Eropa pada abad ke-18. Pada waktu itu, Adam Smith memiliki pemikiran yang berbeda dari pemikiran kaum merkantilis. Adam Smith kurang setuju mengenai prespektif kaum merkantilis yang berasumsi bahwa kekayaan itu terdiri dari logam mulia dan uang. Padahal, tujuan dari perdagangan internasional itu sendiri sejatinya adalah untuk ekspansi pasar, pertukaran komoditas, dan hal lainnya yang dapat meningkatkan pembagian kerja.

Hasil pemikiran Adam Smith yang dituangkan dalam bukunya menghasilkan suatu pemikiran yang dikenal sebagai mazhab kapitalisme atau pemikiran sistem ekonomi kapitalisme. Ekonomi kapitalisme memiliki konsep yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada perorangan untuk menjalankan perekonomian (Zainol Hasan & Mahyudi, 2020). Berikut merupakan keunikan tersendiri yang dimiliki Adam Smith dalam memandang perekonomian:

1. Kekayaan (Wealth)

Ciri khas dari kekayaan dari Adam Smith ialah kesejahteraan dan kemakmuran. Dalam melakukan produksi kekayaan diperlukan sumber daya manusia, modal, dan sumber daya alam. Lalu, menurut sudut pandang liberalisme pendistribusian kekayaan ditentukan oleh usaha dari individu tersebut untuk mendapatkan kekayaan itu sendiri, sehingga setiap orang akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda dan hal ini dapat membuat individu menjadi bersemangat untuk terus berusaha hingga mencapai kemakmuran.

2. Mekanisme Pasar

Adam Smith sangat menjunjung sekali motto laissez faire yang memiliki arti bahwa dalam suatu perekonomian, keterlibatan pemerintah dalam mekanisme pasar harus seminimal mungkin. Smith percaya bahwa mekanisme pasar akan diatur oleh invisible hand atau tangan tak terlihat. Hal ini memiliki arti bahwa dalam suatu sistem perekonomian akan ada kekuatan yang mampu menggerakkan pasar menuju ke titik equilibrium, dengan asumsi tidak terdapat intervensi apapun. Smith beranggapan jika terdapat campur tangan pemerintah yang terlalu over dalam pasar, maka akan menyebabkan terjadinya distorsi pasar yang akan memunculkan ketidakseimbangan dan ketidakefisienan dalam perekonomian.

3. Paham Liberalisme

Inti dari liberalisme sendiri ialah suatu kebebasan dengan mementingkan kepentingan pribadi. Dari sisi konsumen, diberikan kebebasan dalam hal memilih dan memperoleh berbagai jenis barang dan jasa untuk di konsumsi yang sesuai dengan selera dan kemampuannya untuk mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya. Sedangkan dari sisi produsen, mereka bebas dalam memilih berbagai teknologi dan input yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga dapat memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin. Liberalisme dapat dikatakan memenuhi kebebasan individu akan tetapi, paham ini ditentang oleh mazhab lain lantaran tidak memandang sisi kemanusiaan ataupun saling mengerti akan sesama.

Namun, dalam kenyataannya apakah Kapitalisme memang benar-benar memberikan kesejahteraan bagi para penganutnya dan apakah mereka yang mengikuti mazhab kapitalisme benar-benar mengimplementasikan laissez faire?

Kapitalisme dan Kesejahteraan

Mazhab kapitalisme identik dengan kesejahteraan. Mazhab ini memberikan kebebasan bagi individu dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dan hal ini merupakan tiang pokok dari kapitalisme karena hal ini membuat individu menjadi bebas dalam berinovasi, berpikir, berproduksi untuk keberlangsungan kehidupan yang lebih makmur. Salah satu negara penganut sistem kapitalis adalah Amerika Serikat. Akan tetapi, dalam prosesnya sebagai penganut mazhab kapitalisme bukanlah kesejahteraan yang didapatkan seperti yang selama ini digaungkan oleh kapitalisme. Namun, yang justru di dapatkan oleh Amerika Serikat adalah ketimpangan yang semakin melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun